Singkawang, MC – Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di Kota Singkawang resmi dicanangkan. Pencanangan Kampanye BIAN dilakukan Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie di SD Suster, Rabu (18/5/2022). Kegiatan ini dilakukan dalam rangka mencegah terjadinya penyakit seperti Campak, Rubela dan Difteri dengan program imunisasi Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I) yang diberikan kepada anak-anak di usia 9-12 tahun.
“Dengan ini, saya membuka kegiatan pencanangan Kampanye Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan dan KB Kota Singkawang. Tujuan BIAN ini adalah untuk menjaga kesehatan anak sedini mungkin supaya tidak terkena penyakit, seperti Campak, Rubela dan Difteri. Tentu sangat kita harapkan anak-anak kita bisa tumbuh sehat dan cerdas,” katanya
Tjhai Chui Mie mengapresiasi Dinas Kesehatan dan KB Kota Singkawang atas terlaksananya Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) ini. Ia mengajak peran serta guru dan orang tua untuk mendampingi anak yang akan diimunisasi.
“Efek samping dari yang timbul akibat imunisasi yang diberikan pada anak tergolong ringan. Misalnya demam ringan, mengigil dan lain-lain. Kepada para orang tua dan guru, kita dampingi dan pantau terus perkembangan anak-anak kita pasca imunisasi,” pesannya.
Penyebab kematian bayi dan anak di Indonesia adalah penyakit-penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Penularan PD3I dapat terjadi dengan sangat cepat sehingga menyebabkan kejadian luar biasa (KLB). Seperti halnya, beberapa waktu yang lalu sempat terjadi peningkatan kasus difteri pada anak di area padat penduduk yang kebersihan lingkungannya tidak terjaga dengan baik.
“Pada tahun 2021, tercatat ada sebanyak 4 (empat) orang anak yang meninggal karena terkena penyakit difteri. Maka dari itu, kegiatan ini menjadi upaya dari Dinas Kesehatan dan KB Kota Singkawang mencegah terjadinya kejadian yang mengganggu kesehatan anak-anak di Kota Singkawang,” paparnya.
Ia menambahkan dalam kurun waktu sebulan penuh Dinas Kesehatan dan KB Kota Singkawang beserta seluruh tenaga kesehatan akan mendatangi sekolah-sekolah terkait pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di Kota Singkawang.
“Selama sebulan penuh, Dinas Kesehatan dan KB Kota Singkawang beserta seluruh tenaga kesehatan akan mendatangi sekolah-sekolah terkait pelaksanaan Bulan Imunisasi Anak Nasional (BIAN) di Kota Singkawang,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan dan KB Kota Singkawang dr. Alexander target cakupan imunisasi sebesar 95 persen untuk menimbulkan herd immunity pada anak. Sebanyak 272 anak yang terdaftar mengikuti program BIAN di SD Suster Singkawang ini.
Ia memastikan kepada para orang tua siswa yang turut hadir pada pencanangan BIAN bahwa imunisasi yang diberikan aman dan memiliki efek samping yang dapat ditangani. Untuk itu, Ia mendorong agar para orang tua dapat mendampingi dan memantau perkembangan anak atas imunisasi yang diberikan.
“Imunisasi ini aman dan sudah terbukti efek sampingnya boleh dikatakan tidak berdampak besar. Kalau tidak imunisasi, dampaknya pada kesehatan anak-anak kita akan sangat buruk. Tentu, kita sebagai orang tua tidak mau hal itu terjadi pada anak-anak kita,” terangnya.
“Kalau kota itu sehat, maka pembangunannya berhasil. Tingginya angka kesehatan di suatu daerah ini sangat mempengaruhi pembangunan yang ada. Dana yang harus dikucurkan dan difokuskan untuk mengatasi masalah ini bisa dialihkan pada pembangunan-pembangunan lainnya,” tambahnya.
Bid. Informasi dan Komunikasi Publik