Manusia adalah makhluk sosial yang dalam dalam kehidupannya selalu ingin selalu berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain. Komunikasi ini dilakukan dengan maksud menyampaikan ide, gagasan kepada orang lain. Sebelum kita mengenal teknologi, komunikasi antar sesama manusia dilakukan dengan cara yang sangat sederhana, yaitu dengan menggunakan bahasa, isyarat atau dengan perantara alat seperti bunyi-bunyian atau tanda-tanda alami seperti asap, api dan lain sebagainya. Dengan kata lain, manusia akan selalu akan menemukan cara berkomunikasi dengan maksud agar apa yang ingin disampaikan dapat dimengerti oleh orang lain.  

Seiring dengan perkembangan teknologi, media untuk menyampaikan maksud dan tujuan manusia juga berkembang mengikuti teknologi tersebut. Saat ini teknologi informasi bahkan sudah melampaui ruang dan waktu. Dengan ditemukannya internet, kita sekarang dapat berkomunikasi kapan saja dan di mana saja bahkan kita bisa berkomunikasi dengan orang dari belahan dunia lain dengan sangat cepat.

  1. Kebudayaan, Kearifan Lokal Dan Media Sosial

Menurut koentjaraningrat, Budaya diartikan sebagai sesuatu yang berkaitan dengan akal dan budi.  kebudayaan dapat diwujudkan dalam 3 hal, yaitu:

  1. Bentuk ide, gagasan, dan nilai-nilai norma.
  2. Bentuk aktivitas manusia dalam komunitas masyarakat.
  3. Benda hasil karya manusia.

Dengan demikian, budaya dapat meliputi berbagai aspek kehidupan, seperti cara berlaku, kepercayaan, sikap, serta hasil yang khas untuk masyarakat atau kelompok tertentu. Budaya dapat dibagi menjadi budaya tradisional dan budaya populer. Budaya tradisional menjadi identitas bangsa indonesia yang dimanfaatkan dalam bidang ekonomi demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Budaya tradisional dapat berupa, tari tradisional, lagu daerah, dan lain sebagainya. Banyak orang mulai meninggalkan budaya tradisional dan beralih ke budaya pop, sehingga banyak pihak berupaya untuk mempertahankan dan melestarikan budaya tradisional.

Budaya populer sering disebut sebagai budaya pop yang mempunyai ciri khas dikenal dan disukai oleh banyak orang. Budaya pop dihasilkan oleh dan untuk masyarakat. Saat ini, budaya populer sudah hadir dan semakin berkembang dalam kehidupan masyarakat, misalnya seperti budaya kpop yang masuk ke indonesia. Budaya populer dianggap dapat mengancam budaya tradisional. Hal ini dapat dilihat dari respon masyarakat indonesia mengenai budaya kpop, seperti makanan, cara berpakaian, bahasa, dan lain sebagainya.

Kearifan lokal dapat diartikan sebagai sebuah identitas atau kepribadian sebuah bangsa yang mampu diserap/dikelolah oleh bangsa tersebut. Dapat ditarik kesimpulan bahwa kearifan lokal adalah gagasan yg timbul dan terus berkembang dalam masyarakat yang  meliputi adat istiadat, tata aturan/norma, bahasa, kepercayaan, budaya, dan kebiasaan sehari-hari. Kearifan lokal diungkapkan melalui banyak hal, salah satunya seperti yang sering kita lakukan  yaitu kebiasaan yang sering dilakukan di lingkungan sosial.

Jika merujuk pada Kamus Besar Bahasa Indonesia, media sosial adalah laman atau aplikasi yang memungkinkan pengguna dapat membuat dan berbagi isi atau terlibat dalam jaringan sosial. Gohar F. Khan dalambukunya Social Media for Government menyatakan bahwa secara sederhana, media sosial adalah sebuah platform berbasis internet yang mudah digunakan sehingga memungkinkan para pengguna untuk membuat dan berbagi konten (informasi, opini, dan minat) dalam konteks yang beragam (Informatif, Edukatif, Sindiran, Kritik dan sebagainya) kepada khalayak yang lebih banyak lagi. Oleh karena itu, media social mempunyai efek berantai sehingga proses transmisi yang terjadi tidakb erhenti pada satu audiens pokok saja (multiplier effect).

  • Pengaruh Perkembangan Media Terhadap Pelestarian Budaya

Penggunaan media sosial memiliki dampak positif maupun negatif. Dampak positif yaitu memudahkan kita para pengguna untuk berinteraksi dengan orang banyak, dapat memperluas pergaulan, lebih mudah dalam mengekspresikan diri, biaya lebih murah, penyebaran informasi yang berlangsung secara cepat, serta jarak dan waktu saat ini tidak lagi menjadi sebuah masalah. Akan tetapi penggunaan media sosial juga memiliki dampak negatif yaitu menjauhkan orang-orang yang sudah dekat, interaksi yang dilakukan secara tatap muka menjadi menurun, menimbulkan konflik, menjadikan orang-orang kecanduan terhadap internet, serta rentan terhadap pengaruh buruk orang lain.

Perubahan dalam hubungan sosial atau sebagai perubahan terhadap keseimbangan dalam hubungan sosial dan segala bentuk perubahan-perubahan yang ada dalam caraberinteraksi pada masyarakat, yang dapat mempengaruhi sistem sosial yang termasuk didalamnya nilai-nilai, budaya, sikap dan juga pola perilaku diantara kelompok-kelompok dalam suatu masyarakat.

Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) pada tanggal 20 November 2020 mengumumkan hasil survei pengguna internet di Indonesia pada periode 2019 hinggakuartal II tahun 2020 secara daring. Dengan hasil jumlah pengguna internet di Indonesia hingga kuartal II tahun 2020 ini naik menjadi 73,7% dari populasi. Menurut Ketua Umum APJII, Jamalul Izza kenaikan jumlah pengguna disebabkan oleh beberapa faktor, seperti faktor infrastruktur internet yang cepat atau adanya broadband di Indonesia yang semakin hari semakin merata dengan adanya palapa ring.

Transformasi digitalmenjadi semakin masif ketika dunia sedangdilandapandemiyang diakibatkan oleh pembelajaran online dan juga kebijakan bekerja dari rumah (WFH) akibat pandemi COVID-19 sejak maret 2020. Pengguna di Pulau Jawa masih berkontribusi terbesar terhadap kenaikan jumlah pengguna internet tersebut, yakni 56,4 persen. Pengguna internet terbesar kedua berasal dari Pulau Sumatera dengan 22,1 persen. Disusul Pulau Sulawesi 7 persen, Kalimantan (6,3 persen), Bali-Nusa Tenggara (5,2 persen), dan Maluku-Papua (3 persen).

Budaya dan juga media merupakan dua hal yang tidak bisa dipisahkan karena keduanya memiliki hubungan yang saling berkaitan satu dengan yang lainnya. Budaya dan media adalah kajian yang menghasilkan daya tarik. daya tarik ini terletak ada bagaimana suatu media dapat mempengaruhi budaya dan begitu pula sebaliknya. Budayayang kuatdapatmempengaruhi media dalam memproduksi kontennya. Media massa juga dapat merubah budaya lokal dan perilaku dari suatu masyarakat sehingga dengan kehadiran media yang hingga saat ini semakin berkembang dapat membuat masyarakat lebih mudah dalam mengakses semua informasi baik dari dalam negeri maupun luar negeri.

Tidak dapat kita pungkiri saat ini teknologi media memiliki peran yang sangat penting dalam kehidupan manusia, seperti teknologi informasi yang bersumber dari televisi, internet dan lain sebagainya. Melalui media-media tersebut kita dapat melestarikan budaya dan nilai luhur bangsa kita. Di sinilah teknologi bisa memainkan perannya dalam pelestarian budaya dan nilai luhur bangsa indonesia, Budaya dapat diartikan sebagai pedoman yang berisi nilai-nilai tertentu seperti keadilan, kemanusian, kebenaran, kebijaksanaan, yang mempengaruhi cara pandang dan gaya hidup budaya suatu bangsa.

Indonesia yang masyarakatnya bersifat konsumtif seringkali dengan mudah mengadopsi budaya-budaya yang berasal dari luar yang memiliki sifat modern. Hal ini membuat budaya lokal semakin terpinggirkan, oleh karena muncul berbagai anggapan bahwa budaya luar bersifat lebih modern dibandingkan budaya lokal. Kebudayaan seringkali dianggap sebagai sesuatu yang tidak menarik karena memiliki sifat tradisional, kuno dan tidak dibumbui dengan gaya kekinian dari pergaulan anak muda jaman sekarang. Arus kemajuan era globalisasi dan modernisasi di masyarakat menimbulkan kesan yang saling berlawanan antara budaya dengan kemajuan teknologi. Teknologi kini menjadi sebuah hasil inovasi perkembangan kecerdasan manusia yang harus ditanggapi secara baik, jika tidak akan menimbulkan permasalahan sosial yang akan merambah pada jati diri dan identitas bangsa Indonesia yang berbudaya. Masyarakat Indonesia sendiri terbilang cukup mudah beradaptasi dengan jenis-jenis media sosial yang baru. Namun berdasarkan laporan digital tahunan yang dikeluarkan oleh We Are Social dan Hootsuite pada Januari 2018, ada empat kanal media sosial yang paling banyak digunakan masyarakat Indonesia, yaitu YouTube, Facebook, Instagram, dan Twitter.

  • Strategi Dalam Pemanfaatan Media Sosial Untuk Membangun Daerah Yang Berkebudayaan

Promosi kebudayaan yang ada selama ini terbatas pada penggunaan media-media yang konvensional, harus segera diubah.  Dengan adanya keberadaan Teknologi Informasi dan perkembangannya harus ditanggapi dengan cepat, dengan memunculkan terobosan-terobosan baru dalam promosi budaya.  Penggunaan Internet menjadi salah satu solusi yang dapat digunakan, disamping media-media konvensional dan kegiatan pertukaran budaya. Media jejaring sosial merupakan sarana yang sangatefektif untuk mempromosikan budaya-budaya nusantara.

Pengguna muda yang mendominasi pengguna Internet di Indonesia, terutama media jejaring sosial menjadi kekuatan yang besar bagi peningkatan promosi kebudayaan nusantara.  Untuk menarik minat pengguna muda diperlukan kreativitas dan kemasan promosi yang menarik dengan tetap mengedepankan unsur budaya tradisional. Sebagaimana tercantum pada Undang-Undang Nomor 14 tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik, menyebutkan bahwa setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi, mengembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, memperoleh, memiliki, dan menyimpan informasi dengan menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.

Pencitraan budaya nusantara yang dikemas dengan teknologi dan penggunaan media jejaring sosial akan mengubah citra dan pandangan terhadap budaya itu sendiri.  Dalam hal ini, budaya akan menjadi kebanggaan dan gaya hidup (lifestyle) dan ketika kebanggaan menjadi kekuatan, maka kesadaran untuk memperkenalkan budaya nusantara oleh generasi muda akan berjalan dengan sendirinya. Teknologi informasi dan komunikasi dapat menjadi wadah untuk menyebarluaskan informasi mengenai budaya bangsa Indonesia dalam bentuk apapun dengan mudah dan cepat. Penyebarluasan informasi terkait budaya dapat disampaikan hanya dengan gadget dan tersambung dengan internet masyarakat dapat mengetahui kebudayaan bangsa Indonesia secara teori yang selanjutnya berkembang menjadi keingintahuan dan berujung pada minat untuk mempelajari dan melestarikannya. Selain itu, teknologi merupakan jembatan atau penghubung dengan bangsa lain khususnya yang mempunyai ketertarikan pada kebudayaan bangsa Indonesia.

Budaya sebagai wujud tangible tidak dapat berbicara sendiri, hiruk pikuk kehidupan saat ini justru mengenyampingkannya. Dengan mengemasnya dengan berbagai media teknologi informasi tentunya akan sangat banyak membantu dalam menunjukkan keindahan budaya itu sendiri. Media sosial menjadi wadah yang sangat potensial untuk mempromosikan budaya.

Nilai luhur budaya bangsa Indonesia menjadi perhatian yang serius oleh para pemangku kepentingan di tengah kondisi arus berita dan informasi yang mengalir tanpa terkendali. Pemerintah merupakanlembaga yang dipercayai dan diamanahkanmengajak masyarakat untuk menjaga nilai luhur budaya bangsa Indonesia. Dengan demikian, permasalahan yang mengemuka dalam penggunaan media sosial oleh generasi muda, di antaranya ialah apakah pengguna belum mampu memilah informasi atau berita di media sosial dan mengidentifikasi sumber yang kredibel dari berbagai sumber yang muncul di media sosial; apakah pengguna internet cenderung menerima informasi mentah dari media sosial dan menyebarkannya; dan apakah pengguna internet belum mampu memanfaatkan media sosial untuk menyebarkan nilai-nilai luhur budaya bangsa Indonesia.

Permasalahan ini perlu dijawab dengan melakukan kegiatan pembekalan dan survei kepada generasi muda atau generasi milenial. Untuk menciptakan generasi muda yang tidak hanya menjadi konsumen media baru, perlu dilakukan berbagai upaya. Upaya pertama ialah dilakukan pengenalan media baru agar generasi muda mampu memanfaatkan semua aspek media baru. Kedua ialah penggunaan karakter interaktivitas media baru yang memungkinkan generasi digital berinteraksi secara terbuka, nyaman, dan aman (Murwani, 2012).

Kota Singkawang (San Kheu Jong ) merupakan salah satu Kota yang ada di Provinsi Kalimantan Barat yang menduduki peringkat pertama Kota Paling Toleran di Indonesia. Kota ini juga memiliki budaya yang beraneka ragam. Terdapat tiga suku yang mendominasi masyarakat di Kota Singkawang yaitu Tionghoa, Dayak dan Melayu atau yang disingkat Tidayu. Budaya yang dimiliki oleh masyarakat di Kota Singkawang yang sangat beragam sayang sekali apabila tidak diperkenalkan kepada masyarakat yang ada diluar Kita Singkawang, apalagi jika budaya yang ada di Kota Singkawang bisa sampai hingga luar negeri. Dalam hal ini, Pemerintah memiliki peran dalam memperkenalkan serta melestarikan budaya yang ada di Kota Singkawang dengan menggunakan teknologi informasi khususnya media sosial

  • Strategi Pemerintah Dalam Pemanfaatan Medsos untuk Melestarikan Budaya
  • Menyelenggarakan Kegiatan yang Bertemakan Kebudayaan

     Banyaknya sanggar-sanggar dan pegiatsenibudaya yang ada di Kota Singkawang bisa menjadi penggerak dalam melestarikan budaya dan kearifanlokal. Pemerintah bisa mengajak dan memfasilitasimerekadenganmembuat program kegiatan agar merekabisatampil dan mengisi acara untuk mempromosikan budaya. Selainitupemerintah juga dapatmenyelenggarakan lomba foto dan juga lomba video yang dipublishdi media sosial agar banyak orang yang menyebarkan budaya yang ada di Kota Singkawang.

  • Membuat Hashtag Untuk Semua Media Sosial

   Hashtag atau tagar dibuat agar dapat mempermudah orang-orang mencari serta menemukan postingan tentang budaya yang ada di Kota Singkawang. Tagar ini juga digunakan dalam caption untuk postingan kegiatan tentang budaya, tarian daerah, lagu daerah, alat musik tradisional, dan lain-lainnya yang termasuk dalam kebudayaan yang ada di Kota Singkawang.

  • Membuat Postingan Tentang Budaya yang Ada di Kota Singkawang

   Setiap even atau pertunjukan wajib di dokumentasi kan dengan baik secara audio maupunvisual .Untuk kemudian dikemas dalam sebuah konten yang menarik untuk diposting. Agar content tersebut lebih banyak menjangkau masyarakat luar, pemerintah bias bekerja sama dengan melibatkan influencer. 

  • Memperkenalkan Budaya dengan Platform Media Sosial yang Trending

   Memperkenalkan budaya dengan beberapa media sosial contohnya Tiktok, Youtube, dan juga Instagram yang digunakan oleh banyak orang dan selalu mendukung segala hal yang berkaitan dengan budaya.