Singkawang, MC – Kaum Ibu-Ibu dan Perempuan menjadi salah satu kelompok sasaran prioritas pada kegiatan Edukasi Keuangan Syariah dan Kompetisi Keuangan Syariah yang digelar Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Kalimantan Barat di Hotel Mahkota Singkawang, Rabu (27/3/2024).

Kepala OJK Provinsi Kalbar, Maulana Yasin mengatakan ibu-ibu dan perempuan harus diperkenalkan literasi dan inklusi keuangan syariah mengingat peran penting mereka dalam mengatur keuangan keluarga.

Oleh sebab itulah, pihaknya menjadikan ibu-ibu dan perempuan sebagai salah satu sasaran prioritas dalam pengembangan program keuangan berbasis syariah.

“Ibu-ibu/perempuan juga merupakan salah satu target sosialisasi kami, karena mereka adalah pemegang keuangan keluarga, maka perlu dikenalkan mengenai literasi dan inklusi keuangan syariah,” jelas Yasin.

Yasin juga menerangkan, untuk wilayah Kalbar, tingkat literasi syariah baru menyentuh angka 9,14 persen sedangkan inklusinya hanya berkisar 12,12 persen.

“Untuk literasi syariah di Kalbar baru 9,14 persen sedangkan inklusinya 12,12 persen. Dan sangat dibutuhkan perjuangan untuk mengenalkan literasi dan inklusi keuangan syariah kepada masyarakat Singkawang,” terangnya.

Di era global saat ini, keuangan syariah tidak hanya berlaku bagi umat muslim saja, namun kini di negara mayoritas non muslim seperti Inggris dan Korea Selatan juga telah menerapkan metode keuangan syariah yang terbukti efektif bagi kemaslahatan umat/warga negara.

“Keuangan syariah ini berlaku untuk siapa saja, tidak hanya kepada muslim tetapi bisa juga non muslim, karena bertujuan untuk kemaslahatan umat/masyarakat, bahkan di negara mayoritas non muslim juga sudah mendorong pemakaian metode keuangan syariah seperti Inggris dan Korea Selatan,” ujar Kepala OJk Kalbar.

Di tempat yang sama, Pj. Wali Kota Singkawang, Sumastro berharap melalui kegiatan tersebut lahir para ibu rumah tangga yang cerdas dan cermat dalam mengatur keuangan keluarga, sehingga membawa berkah dalam kehidupan.

“Mudah-mudahan setelah mengikuti kegiatan ini, ibu-ibu memiliki kemampuan mengatur keuangan secara cerdas dan cermat, cukup dan berkah bagi kehidupan kita, dan jika ada lebihnya bisa kita investasikan,” harapnya.

Ia mengingatkan kepada seluruh peserta untuk menjauhi hal-hal yang bisa merusak tatanan keuangan keluarga sehingga berdampak pada menurunnya kualitas kehidupan.

“Jauhi sikap yang dapat merusak dan menganggu keuangan kita, dan Itulah perlunya kita mencari rezeki yang halal dan berkah, karena kalau tidak begitu bisa menurunkan kualitas kehidupan keluarga kita,” lanjut Sumastro.

Sumastro berpesan, seluruh penjelasan serta paparan dari para ahli keuangan syariah bisa dimanfaatkan sebaik mungkin sebagai bekal ilmu dalam menjalankan investasi berbasis syariah.

“Manfaatkan materi yang disampaikan para ahlinya dalam acara ini, manfaatkan ilmu yang ada untuk kita berinvestasi yang nantinya akan berdampak pada kesejahteraan keluarga,” tutupnya.