Singkawang, MC – DPC IKABOGA (Ikatan Ahli Boga Indonesia) Kota Singkawang menggelar Rapat Kerja dan Workshop Peningkatan Pemanfaatan IT UMKM Bidang Kuliner di TCM Room Kantor Wali Kota, Minggu (3/9/2023).

Kegiatan ini berfokus pada evaluasi program kerja dan revitalisasi kepengurusan serta perumusan program kerja kepengurusan baru periode (2023-2028). Pada kegiatan ini IKABOGA mengundang narasumber dari Grab Indonesia secara online untuk berbagi ilmu terkait pengembangan mutu serta marketing suatu produk UMKM.

Ketua IKABOGA Kota Singkawang, Istri Handayani merasa bahwa dalam menjalankan program kerjanya, IKABOGA harus memiliki sebuah lembaga kursus terkait kuliner.

Oleh sebab itu, Ia dan anggotanya akan segera mengurus izin pendirian lembaga kursus ke Dinas Pendidikan Kota Singkawang, mengingat banyaknya bantuan pemerintah pusat terkait kursus serta ketersediaan kurikulumnya.

“Kita harus punya lembaga kursus kuliner loh para bunda sekalian, karena melalui itu program kerja kita semakin mudah untuk kita laksanakan,” katanya.

“Kita akan urus perizinannya di Dinas Pendidikan, karena bantuan dari pusat untuk program kursus ini sangat banyak dan sudah ada kurikulumnya lagi,” tambahnya.

Hadirnya e-Katalog dalam pengadaan barang dan jasa melalui UKPBJ Kota Singkawang, dianggapnya sebuah peluang besar bagi pengusaha kuliner untuk bisa memasarkan produknya.

Istri berharap seluruh anggotanya, mempelajari segala mekanisme pemasaran melalui e-Katalog, agar bisa menjadi mitra pemerintah dalam penyediaan keperluan konsumsi kegiatan Pemkot Singkawang.

“Sekarang ini kan UKPBJ Kota Singkawang sudah menggunakan e-Katalog dalam penyediaan barang dan jasa, termasuk juga keperluan konsumsi kegiatan Pemkot, inilah peluang besar kita untuk meningkatkan pemasaran. Oleh sebab itu mari kita pelajari sungguh-sungguh segala mekanismenya agar kita bisa jadi mitra pemerintah dalam penyediaan konsumsinya,” ujarnya.

Semenatara, Kabid Kebudayaan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Singkawang, Novita Yuliastri Pontoh menyebut kuliner sebagai pemacu peningkatan kebudayaan. Pihaknya, kata Novi akan selalu mendukung pengembangan kuliner dan meminta IKABOGA selalu membantu Pemkot Singkawang dalam mewujudkan program tersebut.

“Kuliner ini adalah pemacu peningkatan kebudayaan, kami akan selalu mendukung pengembangan kuliner di Singkawang dan kami mohon IKABOGA untuk selalu setia bekerja sama membantu Pemkot mewujudkan program ini,” ujarnya.

Selain pemacu peningkatan kebudayaan, kuliner adalah warisan budaya nenek moyang yang wajib dijaga agar budaya tersebut tidak diklaim bangsa lain.

Menanggapi hal itu, Novi meminta anggota IKABOGA selalu mendokumentasikan kegiatan pembuatan karya kulinernya, baik itu resep maupun unsur lainnya, agar bisa didaftarkan ke Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) sebagai sebuah karya intelektualnya.

“Semua kegiatan pembuatan karya kuliner itu harus di dokumentasikan ya bunda-bunda hebat, supaya bisa kita daftarkan ke DJKI sebagai sebuah karya intelektual, agar karya kita tidak diklaim bangsa lain,” ungkapnya.

Bid. IKP