Singkawang, MC – Sebagai salah satu upaya untuk membina keimanan dan ketakwaan kepada Allah SWT, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Singkawang menggelar Silaturahmi sekaligus buka puasa bersama di Aula Disdikbud, Selasa (2/4/2024).

Silaturahmi dihadiri Kepala Kantor Kemenag Singkawang, tenaga kependidikan, tokoh agama, purna ASN Disdikbud dan ASN di lingkungan Disdikbud.

Kepala Disdikbud Singkawang, Asmadi mengatakan silaturahmi antara Disdikbud bersama tenaga kependidikan dan tokoh agama ini bertujuan untuk mempererat tali silaturahmi dan ukhuwah islamiyah.

Asmadi mengajak jajaran ASN Disdikbud untuk memaksimalkan ibadah di bulan Ramadan. Terlebih lagi ibadah sedekah. Berdasarkan penjelasan para ulama terkait hikmah 10 hari terakhir bulan Ramadhan yaitu dibebaskan dari siksa api neraka bagi yang berpuasa.

“Di momen menjelang akhir Ramadhan ini mari kita manfaatkan semaksimal mungkin, karena tidak ada jaminan apa besok kita masih ada di dunia ini untuk berpuasa atau mungkin bisa jadi sudah kembali ke pangkuan ilahi,” katanya.

“Orang cerdas, orang bijak selalu memaksimalkan sedekahnya di bulan Ramadan ini, maka mari kita menjadi bagian dari orang yang bijak tersebut dalam memanfaatkan waktu hidup kita ini untuk bersedekah berbagi dengan sesama,” lanjutnya.

Silaturahmi ini dirangkaikan dengan pengajian dan lagu khataman Al-Quran. Menurutnya kegiatan tersebut merupakan warisan dari pendahulunya. Ia berharap harus tetap dilaksanakan oleh penerusnya di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Singkawang di masa yang akan datang.

“Jadi ini adalah salah satu upaya yang sudah diwariskan oleh pendahulu kita, hal-hal baik seperti ini harus terus saya teruskan untuk dilaksanakan, hingga nanti siapapun yang memimpin Disdik, kegiatan ini harus tetap dilaksanakan,” kata Asmadi.

Ia juga berharap, pengajian yang dilaksanakan tercatat sebagai bagian dari taman-taman surga di sisi Allah SWT.

Di tempat yang sama, Kepala Kantor Kemenag Singkawang, Muhlis menceritakan sejarah lagu khataman Qur’an khas Sambas yang merupakan salah satu karya Ulama asli tanah Sambas yaitu Syeikh Ahmad Khatib Sambas.

Perlu diketahui, Syeikh Ahmad Khatib Sambas adalah Ulama Nusantara pertama yang menjadi Imam Masjidil Haram dan sekaligus pendiri/Mursyid Tarekat Qadariyah wa Naqsyabandiyah (TQN) yang banyak diikuti masyarakat Indonesia bahkan mancanegara hingga saat ini.

“Kita sering mendengar lagu khataman qur’an khas Sambas, dan lagu itu adalah salah satu karya dari ulama min auliya asli dari tanah Sambas yaitu Syeikh Ahmad Khotib Sambas. Yang mana beliau ajarkan lagu tersebut kepada orang-orang yang berangkat haji sebagai oleh-oleh amaliyah untuk dibawa pulang dan diamalkan serta dikembangkan, bahkan hingga saat ini lagu tersebut masih tetap dilestarikan dan dikembangkan oleh generasi yang ada saat ini,” ucap Mukhlis.

Mukhlis mengucapkan terima kasih kepada Kadis Pendidikan dan Kebudayaan yang telah mendedikasikan waktunya untuk melestarikan lagu tersebut. Bahkan Ia meminta guru agama mengajarkan pada muridnya di sekolah.

Silaturahmi dilanjutkan dengan tausiyah yang disampaikan Ustadz H. Jahri.

Bid. IKP