Singkawang, MC – Pj. Sekda Singkawang, Aulia Candra mengungkapkan peran penting FKUB dalam perjalanan Pemkot Singkawang Pada diskusi bersama Anggota FKUB Kabupaten Malinau, Kaltara di Ruang Rapat Wali Kota, Rabu (29/11/2023).

Ia mengatakan dalam memperkuat toleransi di Singkawang, Pemkot Singkawang telah menerbitkan dua Perwako terkait toleransi yaitu Perwako Nomor 129 Tahun 2021 tentang Peyelenggaraan Toleransi Masyarakat dan Perwako Nomor 130 Tahun 2021 Tentang Penanganan Konflik Sosial.

Aulia menambahkan, Perwako itu hadir agar seluruh masyarakat bisa menekan ego kesukuan ataupun agama, agar dalam perjalanan kehidupan masyarakat di Singkawang, tidak ada kelompok yang merasa bahwa mereka lebih eksklusif dibandingkan kelompok masyarakat lainnya.

“Pengaturan oleh pemerintah melalui Perwako tersebut adalah upaya kita untuk menekan ego kelompok, baik suku maupun agama, jangan ada kelompok yang merasa lebih eksklusif dibandingkan kelompok lainnya,” jelas Aulia.

Bahkan penanaman akan pentingnya nilai keberagaman dan toleransi sudah dilakukan sejak dini, terlebih kepada kaum milenial yang sangat akrab dengan perkembangan teknologi digital dan media sosial.

Untuk mencegah terjadinya pengaruh faham radikal dan intoleran yang tersebar di media sosial, Pemkot Singkawang sudah banyak melakukan langkah penyelamatan generasi muda dari bahaya ancaman tersebut.

Selain sosialisai literasi digital di sekolah-sekolah, Pemkot juga selalu mengajak remaja dari berbagai suku dan agama terlibat dalam satu event, untuk memberikan ruang kepada mereka menjalin silaturahmi, keakraban dan bekerja sama tanpa memandang perbedaan suku dan agama.

“Maka kami (Pemkot Singkawang) selalu mengajak semua milenial dari berbagai etnis dan agama untuk terlibat dalam acara apapun, agar mereka memiliki ruang untuk bercengkerama dan membaur serta menjalin silaturahmi dan kerja sama demi terciptanya keakraban, terpeliharanya toleransi serta persatuan dan kesatuan kita sebagai sesama anak bangsa Indonesia,” ujarnya.

Lebih lanjut, Ia mengungkapkan peran besar FKUB dalam menengahi perbedaan hingga konflik di tengah masyarakat sehingga menempatkan FKUB sebagai bagian elemen penting dalam berjalannya pemerintah di Kota Singkawang.

“Pemkot Singkawang tidak akan bisa bekerja sendiri dalam menengahi perbedaan serta konflik terkait suku dan agama, kami sangat membutuhkan kerja sama dengan FKUB,” tutupnya.

Bid. IKP