Singkawang, MC – Belasan pelaku balap liar dihadirkan dalam pertemuan bersama Wali Kota, Wakil Wali Kota dan jajaran Forkopimda di Basement Kantor Wali Kota, Jumat (02/05/2025).
Turut pula dihadirkan dalam pertemuan tersebut, para orang tua/wali dari masing-masing remaja.
Pada beberapa operasi yang dilakukan Satpol PP dan tim terpadu, sebanyak 81 remaja berhasil diamankan, dimana 48 diantaranya adalah pelaku balap liar, 29 remaja kedapatan menggunakan knalpot brong dan 4 remaja selaku penonton balap liar.
“Dari awal saya dilantik, saya sudah komitmen untuk menuntaskan balap liar di Kota Singkawang,” ucap Wali Kota Tjhai Chui Mie.
Keseriusan Tjhai Chui Mie itu didasari banyaknya aduan terkait balap liar, yang sangat meresahkan dan mengganggu kenyamanan warga sekitar lokasi balapan.
“Saya banyak terima aduan dari warga yang tinggal di sekitar titik-titik mereka balap liar, mereka balapnya itu di jam orang lagi tidur, diatas jam 12 malam,” ujarnya.
Tak dipungkiri Tjhai Chui Mie, pelaku balap liar memang cerdik, sehingga dalam beberapa operasi oleh kepolisian, mereka sangat sulit terjaring razia.
“Mereka ini licin juga, kalau datang polisi mereka lari, jadi saya berinisiatif melalui dinas terkait, bekerjasama dengan pihak kepolisian sehingga kita pun berhasil mengamankan mereka,” katanya.
Remaja yang diamankan, sebut Tjhai Chui Mie sudah di data dan akan di daftarkan, untuk mendapat pembekalan di Rindam XII/Tanjungpura.
“Kita lakukan itu bukan hanya sekedar membina, tapi juga untuk mencegah kejadian serupa terulang lagi,” ungkapnya.
“Biar mereka tau bagaimana hidup disiplin, harus bangun pagi dan saya yakin TNI punya caranya untuk melatih dan membina mereka,” tutupnya.
Sementara, Danrindam XII/Tanjungpura, Kolonel Inf A. Mahmudi menyebut remaja pelaku balap liar sebagai aset bangsa yang harus diselamatkan. Menurutnya, hal itu terjadi akibat adanya hasrat menunjukkan jati diri pada hal yang salah.
“Anak-anak ini adalah aset bangsa yang saat ini mungkin berbeda pendirian dari yg mereka fahami, mungkin inginnya menunjukan jati diri, tapi arahnya ke hal yang salah, dan saya yakin hati kecil mereka pun menilai itu pelampiasan yang salah,” ungkapnya.
Dirinya mengimbau, selaku orang tua dan pemerintah harus hadir dan pihaknya siap membina kedisiplinan mereka tanpa menyertakan pelatihan militer.
“Tidak ada latihan militer, hanya pembinaan kedisiplinan saja, tujuannya itu merubah cara berpikir mereka tentang kehidupan, bahwa hidup itu tidak santai, jika ingin sukses itu tidak bisa berleha leha,” ujarnya.
Data Satpol PP Kota Singkawang menyebut, 49 dari 81 remaja yang terdata siap mengikuti program pembekalan di Rindam XII/Tanjungpura.
Bid. IKP/Kominfo