Singkawang, MC – Ritual adat naik dango kota Singkawang tahun ini berbeda dengan tahun sebelumnya. Pada tahun ini ritual adat naik dango dilaksanakan terbatas dengan protokol kesehatan yang ketat. Masyarakat yang tidak menyaksikan langsung di tempat acara, dapat menyaksikan melalui live streaming oleh Dinas Kominfo Singkawang.

Ritual adat naik dango dipercaya sebagai bentuk rasa syukur pada Jubata, sang pencipta yang memberkahi suku Dayak dengan hasil panen yang berlimpah di setiap ladang mereka. Selain menaikkan syukur, Naik Dango menjadi ritual doa agar panen pada tahun mendatang juga berlimpah dan dibebaskan dari hama dan bencana.

Pada pelaksanaan ritual tersebut, Wali kota Singkawang, Tjhai Chui Mie didampingi Ketua Dewan Adat Dayak (DAD) Singkawang, Stepanus dan Ketua Panitia Yoris Anes membawa takin yang berisikan hasil panen untuk ditaruh ke dalam angko (lumbung). Hal ini dilakukan sebagai simbolisasi berkat pemberian Jubata kepada masyarakat suku Dayak yang menjadi simbol keberlanjutan dan kesejahteraan hidup.

Wali Kota Tjhai Chui Mie mengapresiasi pelaksanaan ritual adat Naik Dango yang tetap mematuhi protokol kesehatan dan menyesuaikan kondisi dengan tidak mendatangkan kerumunan.

“Suatu langkah yang luar biasa dimana peran serta kaum millenial dapat melaksanakan ritual adat Naik Dango melalui Live Streaming. Dengan begitu, masyarakat ataupun wisatawan baik local maupun mancanegara bisa mengikuti pelaksanaan ritual adat Naik Dango secara online,” katanya, Minggu (30/5/2021).

Ia mengatakan pemanfaatan kemajuan teknologi inilah yang diharapkan agar masyarakat suatu kota dapat terus berinovasi dan tidak patah semangat dengan adanya tantangan yang ada, khususnya pandemi COVID-19 yang sedang berlangsung.

“Jangan menyerah pada keadaan yang membatasi dan menantang kebiasaan hidup. Tapi lampauilah tantangan dan batasan dengan langkah-langkah inovatif yang menyesuaikan perkembangan zaman.” ujarnya.

Melihat dari kacamata Pemerintah, khususnya di bidang Pariwisata, Ia berharap agar kedepannya pergelaran Naik Dango bisa terus dilaksanakan secara rutin dan menjadi agenda pariwisata yang identik dengan kebudayaan Kota Singkawang.

“Naik Dango yang kita hadiri saat ini dapat menjadi daya tarik wisata kota Singkawang yang dapat mendatangkan wisatawan domestik dan mancanegara. Maka dari itu, saya harap kegiatan-kegiatan berkaitan dengan kebudayaan ini dikemas dengan baik sehingga masyarakat dan wisatawan dapat mengetahui dan teredukasi dengan adanya kebudayaan daerah yang semakin dikenal,” katanya.

Sementara, Ketua DAD Singkawang, Stepanus meyakini bahwa kebersamaan dan keberagaman harus dipelihara. Ia pun menaruh harapan agar pandemi COVID-19 bisa segera berlalu, sehingga pada tahun mendatang ritual adat Dayak dapat dilaksanakan dengan rangkaian acara gawai.

“Selama dua tahun ini, karena pandemi COVID-19 yang masih berlangsung, Saya memaklumi kegiatan ritual adat Naik Dango tidak dapat terlaksana sebagaimana mestinya. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama mendoakan agar pandemi COVID-19 segera berlalu.” ujarnya.

Ia mengungkapkan ritual adat Naik Dango di masa new normal membutuhkan peran serta kaum millenial yang melek teknologi. Ia mempercayai semangat dan jiwa kaum millenial yang melek teknologi dapat membawa dan mempertahankan ritual dan nilai kebudayaan dengan langkah yang lebih inovatif.

Media Center Singkawang – Government Public Relations