Singkawang, MC – Pengurus Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Singkawang masa khidmat 2022 – 2027 resmi dikukuhkan pada Jumat (24/2/2023) malam.

Melalui Surat Keputusan  Dewan Pimpinan Majelis Ulama Indonesia Provinsi Kalimantan Barat Nomor : Kep. 06/MUI-KB/X/2022 ditetapkan, sebanyak 11 Dewan Pertimbangan yang diketuai oleh K.H. Bujang Rasnie dan 10 Dewan Penggurus Harian dengan Ketua Umum H. Abdul Halim Abdul Majid, Lc.

Selanjutnya Ketua Umum MUI Kota Singkawang terpilih, H. Abdul Halim Abdul Majid, melalui Surat Keputusan Dewan Pimpinan MUI Kota Singkawang Nomor : Kep. 01/MUI-SKW/X/2022, menetapkan sebanyak 48 Pengurus dan Personalia Komisi-Komisi Dewan Pimpinan MUI Kota Singkawang masa khidmat 2022 – 2027 dengan jumlah 8 Komisi.

Pj. Wali Kota Singkawang Sumastro menjadi saksi dalam pengukuhan  yang tertuang didalam berita acara Pengukuhan MUI Kota Singkawang. Ia memberikan ucapan selamat kepada penggurus yang baru dilantik.

Sumastro menceritakan sosok dari Ketua Umum MUI Kota Singkawang yang baru dilantik. Ia sangat mengenal baik dan bangga bisa mengenal  Ketua Umum MUI Kota Singkawang. Menurutnya, Ketua Umum MUI Kota Singkawang adalah pribadi yang sederhana, lemah lembut dalam bertutur kata serta bijak dalam mengayomi umat.

“Beliau ini adalah pribadi yang sederhana, lemah lembut dalam bertutur kata serta bijak dalam mengayomi umat di Kota Singkawang. Dan saya sangat bangga bisa mengenal beliau,” kata Sumastro.

Ia menyebutkan segala kemajuan yang ada di Kota Singkawang, adalah hasil dari kolaborasi antara Ulama dan Pemerintah. Dan MUI telah menjadi mitra Pemerintah dalam menyelesaikan permasalahan umat beragama di Kota Singkawang, sehingga Singkawang bisa meraih predikat kota Tertoleran di Indonesia.

“Terpilihnya Kota Singkawang sebagai kota Tertoleran di Indonesia, tidak terlepas dari peran para ulama. Karena MUI adalah mitra pemerintah dalam menyelesaikan permasalahan umat beragama di Kota Singkawang,” ujarnya.

Mengingat dinamika kehidupan Kota Singkawang yang terus berubah, Pj. Wali Kota sangat mengharapkan masukan dari MUI, khususnya mengenai penerapan nilai – nilai moderasi beragama dalam menata kehidupan yang beragam di Kota Singkawang.

“Saya masih ingat pesan Kepala Kemenag Kita, tentang pentingnya moderasi beragama dalam mencerdaskan bangsa,” katanya.

“Karena dinamika kehidupan kita yang terus berubah inilah, saya berharap agar MUI selalu memberikan masukan kepada Pemerintah, khususnya mengenai penerapan nilai-nilai moderasi beragama dalam menata kehidupan yang beragam di Kota Singkawang,” harapnya.

Sementara itu, Ketua Umum MUI Kota Singkawang mengatakan MUI adalah rumah besar bagi umat Islam di Kota Singkawang. Dan akan selalu menjadi penengah dari segala macam bentuk perbedaan pemahaman yang ada di kalangan umat Islam di Kota Singkawang.

Ia menegaskan, MUI harus menjadi mitra Pemerintah, khususnya dalam menjaga aqidah dan syariat umat.

“MUI adalah rumah besar bagi umat Islam di Kota Singkawang, dan akan selalu menjadi penengah dalam segala macam bentuk perbedaan pemahaman di kalangan umat Islam,” katanya.

“MUI harus menjadi mitra pemerintah, khususnya dalam menjaga akidah dan syariat umat,” tegasnya.

Menurutnya seorang pemimpin sejati, harus bisa menciptakan pemimpin selanjutnya. Dan hal tersebut telah dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW, dimana beliau telah berhasil mencetak pemimpin penerus seperti Sayyidina Abu Bakar, Umar, Ustman, dan Ali.

Atas dasar itulah, Ia berkomitmen akan terus melaksanakan kaderisasi kepemimpinan di tubuh MUI.

Bidang Informasi dan Komunikasi Publik