Singkawang, MC – Wakil Gubernur Kalimantan Barat Ria Norsan membuka kegiatan Musrenbang RKPD Kota Singkawang Tahun 2022 di Ballroom Hotel Swiss Belinn Singkawang, Rabu (16/3/2022).
Pada Musrenbang tersebut, Ria Norsan sempat menyinggung persoalan meningkatnya tingkat pengangguran terbuka di Kota Singkawang pada tahun 2021, yaitu 9,16 persen. Pada tahun 2020, tingkat pengangguran terbuka di Kota Singkawang berjumlah 8,78 persen. Hal ini menunjukan peningkatan persentase tingkat pengangguran terbuka di Kota Singkawang sebesar 0,38 persen.
“Kalau angka persentase tingkat pengangguran terbuka ini naik, maka nilai-nya terbilang jelek. Hal ini menunjukkan jumlah pengangguran di Kota Singkawang semakin bertambah. Ya, mungkin karena kondisi pandemi Covid-19 kemarin sehingga beberapa perusahaan harus memangkas beberapa tenaga kerjanya,” ujarnya.
Menanggapi hal tersebut, Wakil Wali Kota Singkawang Irwan mengatakan krisis pandemi Covid-19 yang terjadi beberapa tahun belakangan tidak hanya berpengaruh pada meningkatnya jumlah pengangguran di Kota Singkawang.
“Krisis pandemi Covid-19 beberapa waktu kemarin memang menggerus segala aspek kehidupan. Mulai dari aspek sosial, pendidikan, hingga ekonomi. Nah, mudah-mudahan angka kasus penyebaran Covid-19 ini melandai sehingga di tahun kedepannya kembali membaik dan mengalami peningkatan. Yang tadinya minus, sekarang menjadi plus,” ujarnya.
Dogma yang dituturkan oleh Wakil Wali Kota Singkawang ini merujuk pada konsep Trickle Down Effect. Konsep Trickle Down Effect dikenal dalam teori ekonomi sebagai strategi pembangunan dan telah digunakan oleh Pemerintah Indonesia semenjak Orde Baru (1966-1997). Strategi ini dilakukan dengan harapan setelah kemakmuran dan keberhasilan pembangunan pusat tercapai, maka selanjutnya kesejahteraan pembangunan tersebut akan menetes dengan sendirinya ke daerah-daerah.
“Tentunya, kita mengharapkan terjadinya pergerakan pertumbuhan perekonomian yang menimbulkan Trickle Down Effect yang positif. Ketika pertumbuhan muncul, maka aspek-aspek lainnya akan mengikuti,” katanya.
Terkait meningkatnya angka pengangguran di Kota Singkawang, Ia berharap akan terjadi pemulihan di berbagai aspek kehidupan yang menyebabkan kembali dibuka lapangan kerja untuk menjawab persoalan ini.
“Sebagai salah satu contoh, yaitu pertumbuhan di sektor pariwisata. Tanpa kita sadari begitu sektor pariwisata meningkat, maka angka hunian akan kembali naik. Dengan meningkatkannya angka hunian ini, kebutuhan akan tenaga kerja juga meningkat. Otomatis berdampak pada meningkatnya kebutuhan bahan pokok. Ketika kebutuhan akan bahan pokok meningkat, maka perekonomian agro-agro di skala menengah juga meningkat,” ujarnya.
Bidang Informasi dan Komunikasi Publik