Singkawang, MC –  Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kota Singkawang menggelar kegiatan forum koordinasi lintas sektoral di Swiss Belinn Singkawang, Rabu (5/7/2023). Pertemuan ini dihadiri oleh para anggota KPA Kota Singkawang sebanyak 40 orang.

Sekertaris Eksekutif KPA Kota Singkawang Mardiana Maya Satrini mengatakan pertemuan ini bertujuan untuk memberikan informasi seputar perkembangan situasi dan kondisi terkini HIV/AIDS di Kota Singkawang.

“Kita silaturahmi lagi karena pandemi covid-19 kemarin tidak membuat sepi bertambahnya kasus HIV/AIDS. Informasi mengenai pertambahan kasus ini terdata di Klinik Mawar RSUD Abdul Aziz Kota Singkawang,” ujarnya.

“Maka dari itu, kita lakukan pertemuan ini dalam rangka berupaya untuk memberikan informasi dan menyegarkan kembali kondisi terkini HIV/AIDS di Kota Singkawang. Kita akan kembali merancang rencana kegiatan dan penanggulangan kedepannya,” tambahnya.

Untuk merealisasikan hal-hal tersebut, Mardiana tidak memungkiri bahwa pihaknya juga membutuhkan dukungan anggaran demi menjaga stabilisasi dan optimalisasi bentuk-bentuk pelayanan dan kinerja KPA dalam menganggulagi persoalan HIV/AIDS di Kota Singkawang.

Perlu diketahui, saat ini terdata penderita HIV/AIDS di Kota Singkawang berjumlah sebanyak 1.284 orang HIV dan 418 orang AIDS. Berdasarkan jenis kelamin, sebanyak 67,8 persen atau setara 870 orang laki-laki dan 32,2 persen atau setara 414 orang perempuan. Berdasarkan kelompok umur, terdata penderita HIV/AIDS di Kota Singkawang pada rentang usia 25-49 tahun berjumlah 892 orang.

Pj. Wali Kota Singkawang Sumastro mengatakan anggaran KPA saat ini memang hanya mengandalkan bantuan hibah dari Pemerintah Kota Singkawang saja. Ia menambahkan KPA Kota Singkawang tetap akan bekerja semaksimal mungkin meskipun tidak ada funding (suntikan dana) dari pihak luar.

“Forum lintas sektor ini akan bicara tentang agenda-agenda kerja. Perihal budgeting ini saya berharap pegiat filantropi untuk membantu dan berkontribusi meringankan permasalahan di dunia ini. Mereka perlu kita rangkul. Sehingga seperti halnya stunting, kita bisa programkan bantuan seperti program orang tua asuh untuk membantu pendanaan kita ini,” ujarnya.

“Kita coba buat charity night (malam amal) yang mengundang berbagai kelompok. Kita undang para stakeholder baik dari kelompok pengusaha maupun pejabat pemerintah. Mereka bisa kita andalkan untuk mendorong penanggulangan HIV/AIDS sehingga pendanaan tidak melemah,” ujarnya.

Bid. IKP