Singkawang, MC – Pemerintah kota Singkawang telah membentuk tim percepatan dan perluasan digitalisasi daerah (TP2DD) kota Singkawang untuk mengimplementasikan sistem transaksi elektronik guna mengoptimalkan pendapatan asli daerah (PAD). Salah satunya menggunakan kanal pembayaran Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).

Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) kota Singkawang menjadi salah satu anggota TP2DD kota Singkawang yang mendukung percepatan implementasi sistem transaksi elektronik ini.

Kepala Dinas Kominfo, Evan Ernanda mengatakan QRIS yang merupakan standard pembayaran ritel dengan menggunakan QR Code sebagai kanal pembayaran yang efisien, murah, mudah, aman, dan tercatat serta interoperable.

Bank Indonesia juga telah menyusun pedoman untuk menjadi panduan bagi pemda dalam mengimplementasikan Electronic Transaction Payment (ETP), meliputi prinsip, penjelasan mekanisme, termasuk pelaporan, serta model bisnis transaksi penerimaan dan pengeluaran. Adapun prioritas yang bisa ditempuh pemda untuk mendorong peningkatan PAD adalah e-retribusi pasar, e-retribusi pajak, e-retribusi wisata, e-pajak PHR, e-pajak kendaraan bermotor dan e-pajak bumi dan bangunan.

“Untuk sistem keamanan QRIS, ada yang namanya firewall dan kode-kode OTP. Tentunya, jaminan keamanan bertransaksi secara elektronik bisa kami pastikan. Penggunaan QRIS ini memiliki keuntungan efisiensi dan akuntabilitas dalam hal yang berkaitan dengan keuangan daerah.” ujarnya, Kamis (11/11/2021).

Ia mengatakan implementasi ETP berbasis QRIS melibatkan institusi keuangan daerah, seperti BPD ataupun bekerjasama dengan penyelenggara lain yang sudah diberikan izin. Penggunaan QR sebagai sarana pembayaran e-retribusi menjadi inovasi solusi yang efisien, aman, dan tercatat serta memberikan kemudahan baik bagi pemerintah mapun masyarakat.

Untuk itu, Ia mengatakan pihaknya siap bekerjasama untuk memperlancar program elektronifikasi di kota Singkawang. Jaringan telekomunikasi dan listrik merupakan dua hal yang sangat penting untuk dapat mendukung program elektronifikasi.

“Singkawang ini kota wisata dan jasa. Ini menjadi tantangan dan kebutuhan bagi Pemerintah Daerah untuk bisa menerapkan pola transaksi keuangan dengan sistem non tunai. Banyak sektor yang akan merasakan manfaatnya, seperti hotel, restoran, dan tempat wisata.” ujarnya.

Bidang Informasi dan Komunikasi Publik