Singkawang, MC – Dinas Kominfo Singkawang menggelar Literasi Digital dengan tema “Bijak Bermedia Sosial” di SMK Pratiwi Singkawang, Jumat (11/11/2022).
Kegiatan ini menyasar anak-anak usia remaja di kalangan sekolah se-Kota Singkawang untuk hidup berdampingan dan lebih bijak bermedia sosial. Kegiatan ini digelar selama dua hari mulai tanggal 10-11 November 2022. Sebelumnya, seminar diadakan pula di SMP Torsina dengan tema seminar yang serupa.
“Roadshow literasi digital merupakan salah satu program Dinas Kominfo Singkawang. Tujuannya untuk mencerdaskan masyarakat, khususnya anak-anak agar lebih bijak bermedia sosial. Karena melihat perkembangan dunia digitalisasi, penting bagi pemerintah untuk turut mengedukasi generasi muda bahwa internet itu seperti pisau bermata dua,” ujar Evan Ernanda, Kepala Dinas Kominfo Singkawang.
Evan menilai pemanfaatan perangkat digital yang digunakan untuk maksud yang baik akan menimbulkan dampak yang baik pula. Begitu pula halnya dengan sebaliknya. Maka dari itu, di kemajuan perkembangan dunia digitalisasi, dirinya memandang pemanfataan perangkat digital dan kehidupan sosial perlu berjalan secara seimbang.
“Sebenarnya, yang baik itu kita menjalaninya secara hybrid dimana kehidupan sosial kita berimbang dengan penggunaan media sehari-hari. Meskipun saat ini kita sedang berkembang, keselarasan antara keduanya sangat penting,” ujarnya.
“Kita harapkan ilmu yang didapatkan dari seminar ini diimplementasikan dengan baik di tengah masyarakat. Anak-anak sebagai ujung tombak edukasi ini juga diharapkan dapat menyebarkan baik ke saudara, orang tua maupun sekitarnya agar bijak bermedia sosial dan tidak mudah termakan isu yang memecah belah persatuan,” tambahnya.
Menjadi narasumber, Kepala Seksi Pengelolaan Informasi Publik Arfianshah menambahkan pentingnya bermedia sosial dengan bijak. Bukan tanpa alasan, banyak pemberitaan yang beredar yang butuh disaring dan disebar yang mempertimbangkan manfaat dan dampaknya kedepannya.
“Materi seminar yang kita sampaikan kepada anak-anak ketika browsing internet, kita bisa menemukan macam-macam informasi. Ada yang misleading, ada yang merusak mental bangsa, namun ada pula yang mendidik. Contohnya hoax, pornografi, ujaran kebencian dan yang melontarkan hal negatif ini lah yang perlu dibendung,” ujarnya.
Maka sebagai langkah antisipasi, peranan banyak pihak diperlukan untuk mengontrol dan membimbing anak agar mereka tidak salah arahan akibat pengunaan layanan internet yang tidak sehat. Penyaringan konten-konten negatif memberi bagian penting dalam membentuk pola piir dan perilaku anak pada masa pertumbuhannya.
Ia menyebutkan perkembangan dunia digitalisasi menyediakan perangkat digital terkini yang memberikan manfaat dan mendatangkan keuntungan. Sebagai contoh, kini banyak anak-anak muda yang akrab dengan perangkat digital berperan sebagai Content Creator.
“Anak-anak muda sekarang banyak yang jadi popular dengan menjadi content creator. Ini adalah suatu pemanfaatan bermedia sosial yang baik. Mereka yang berada di usia muda sudah bisa menghasilkan karya dan bahkan mendapatkan penghasilan. Di sini, peran Dinas Kominfo membuka mata anak-anak remaja akan peluang tersebut,” ujarnya.
“Waktu yang dihabiskan tidak hanya untuk main game saja atau menyebarkan hal-hal dengan konten negatif. Kita juga bisa membangun masa depan dengan melihat berbagai peluang yang ditawarkan melalui perkembangan dunia digitalisasi. Mulai sekarang, bijaklah dalam bermedia sosial,” tambahnya.
Bidang Informasi dan Komunikasi Publik