Singkawang, MC – Pemerintah Kota Singkawang melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan bersama pihak sekolah membentuk Gerakan Satu Sekolah Satu Kearifan Lokal (GS3KL). GS3KL resmi dilaunching Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie di SMPN 8 pada Kamis (12/5/2022).

“Bercerita tentang kearifan lokal, Pemerintah Kota Singkawang melalui Dinas Pendidikan bekerjasama dengan pihak sekolah membentuk Gerakan Satu Sekolah Satu Kearifan Lokal (GS3KL) bertujuan untuk mendidik anak anak dengan memperkenalkan budaya lokal serta kearifannya. Karena seperti yang kita tahu, Kota Singkawang merupakan kota yang multietnis dengan berbagai macam kebudayaan yang hidup didalamnya,” kata Tjhai Chui Mie.

“Salah satu bentuk kebudayaan yang kini yang terkenal hingga ke kancah internasional seperti Cap Go Meh. Selain itu, tentu masih ada banyak bentuk-bentuk kebudayaan yang bisa dipromosikan dengan tujuan menambah wawasan baru dan daya tarik wisata bagi para wisatawan yang ingin mengunjungi Kota Singkawang. Harapannya, bentuk – bentuk kebudayaan terdahulu dapat terus dilestarikan dan menjadi identitas suatu daerah,” tambahnya.

Di era digitalisasi, Ia berharap pemanfaatan teknologi informasi dan Komunikasi (TIK) melalui media sosial dapat dimanfaatkan sebagai sarana edukasi terhadap kebudayaan dan kearifan lokal suatu daerah.

“Jaman sekarang anak anak maupun orang tua sudah sibuk main hape seharusnya melalui perkembangan teknologi canggih seperti sekarang ini bisa dimanfaatkan untuk sarana pembelajaran. Contohnya melalui jejaring media sosial. Maka dari itu penting agar kita bijak dalam menggunakan teknologi canggih untuk kepentingan yang lebih baik” ujarnya.

GS3KL merupakan kearifan lokal yang dilakukan Pemerintah Kota Singkawang melalui penggalian dan pemanfaatan potensi daerah setempat secara arif dalam mewujudkan suasana belajar mengajar. Hal ini dimaksudkan agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki keahlian dan pengetahuan pada pengenalan 10 objek pemajuan kebudayaan, meliputi manuscript, tradisi lisan, ritus, adat istiadat, teknologi tradisional, pengetahuan tradisional, seni, bahasa, permainan rakyat, dan olahraga tradisional.

Bersamaan dengan launching GS3KL, Walikota Singkawang Tjhai Chui Mie juga membuka Lomba Permainan Tradisional se-Kota Singkawang. Lomba permainan tradisional ini digagas oleh Dinas Pendidikan untuk jenjang SD dan SMP se-Kota Singkawang dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional tahun 2022.

Sementara, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Singkawang, Asmadi mengatakan setelah GS3KL dilaunching oleh Wali Kota, pihaknya juga menggelar lomba permainan tradisional se Kota Singkawang.

“Pada jenjang SD terdapat 4 (empat) permainan yang dilombakan yaitu Bakiak, Enggrang, Lari Tempurung, dan Gala Hadang. Sementara itu, untuk jenjang SMP ada 5 (lima) permainan yang diperlombakan yaitu Gonde, Enggrang, Gala Hadang, Bakiak, dan Lari Tempurung,” katanya.

Asmadi menyebutkan pelaksanaan kegiatan perlombaan ini bisa menjadi salah satu sarana pendidikan mengenai kearifan lokal yang tertuang dalam permainan tradisional.
“Mudah mudahan event-event seperti ini dapat menjadi daya tarik wisata yang berdampak pada pertumbuhan perekonomian daerah Kota Singkawang. Insyaallah dengan dukungan Ibu Walikota event ini akan kita selenggarakan se-Provinsi Kalimantan Barat dan dipusatkan di Kota Singkawang,” ujarnya.

Bidang Informasi dan Komunikasi Publik