Singkawang, MC – Gawe Dayak Naik Dango tahun ini yang digelar 26 hingga 29 Mei 2022 di rumah adat dayak Singkawang dapat disaksikan masyarakat langsung di tempat acara. Ritual adat naik dango dipercaya sebagai bentuk rasa syukur pada Jubata, sang pencipta yang memberkahi suku Dayak dengan hasil panen yang berlimpah di setiap ladang mereka. Selain menaikkan syukur, Naik Dango menjadi ritual doa agar panen pada tahun mendatang juga berlimpah dan dibebaskan dari hama dan bencana.

Gawe Dayak Naik Dango secara resmi dibukan Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie ditandai dengan pemukulan gong, Kamis (26/5/2022).

Tjhai Chui Mie mengatakan pelaksanaan ritual adat naik dango ini kiranya tidak hanya semata-mata terfokus pada acara seremonial belaka, namun juga apresiasi terhadap nilai-nilai positif, pelestarian, dan pengembangan kebudayaan.

“Sehingga pada gilirannya nanti dapat mewujudkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas, serta memperkokoh rasa persatuan dan kesatuan,” katanya.

“Kami merasa bahagia, bahwa Masyarakat Kota Singkawang dengan toleransi yang kuat mampu bekerjasama dalam mewujudkan berbagai event Tradisi dan Keagamaan yang telah ada sejak lama di kota kita,” tambahnya.

Dari sudut pandang pariwisata, Naik Dango merupakan event tradisi budaya yang dapat dimaksimalkan sebagai salah satu event pariwisata di Kota Singkawang, yang dapat mendatangkan wisatawan. Karena itu, event ini perlu tema yang dikemas sedemikian rupa, sehingga dapat menjadi lebih menarik, dan penuh kenangan bagi wisatawan.

“Hal ini perlu dilakukan perumusan langkah-langkah yang tepat dalam perencanaan dan regulasinya, serta kepastian penanggalan event ini masih harus dikoordinasikan, agar dapat menjadi Calender Event Tourism Singkawang,”

Dia berharap agar kedepannya pergelaran Naik Dango bisa terus dilaksanakan secara rutin dan menjadi agenda pariwisata yang identik dengan kebudayaan Kota Singkawang.

“Naik Dango yang kita hadiri saat ini dapat menjadi daya tarik wisata Kota Singkawang yang dapat mendatangkan wisatawan domestik dan mancanegara. Maka dari itu, saya harap kegiatan-kegiatan berkaitan dengan kebudayaan ini dikemas dengan baik sehingga masyarakat dan wisatawan dapat mengetahui dan teredukasi dengan adanya kebudayaan daerah yang semakin dikenal,” katanya.

Ia pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh masyarakat dan stakeholder yang telah menjaga keharmonisan di Kota Singkawang, sehingga Kota Singkawang dapat meraih predikat kota tertoleran pertama se Indonesia.

“Terima kasih kepada seluruh stakeholder dan masyarakat Kota Singkawang yang menjaga dan memelihara keharmonisan di Kota Singkawang. Sehingga Kota Singkawang dapat meraih predikat kota tertoleran pertama se Indonesia,” ujarnya.

Bid. Informasi dan Komunikasi Publik