Singkawang, MC – Pemerintah Kota Singkawang mengikuti dialog kebijakan yang digelar secara virtual oleh Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) bersama UNESCO di Tcm Room, Senin (6/12/2021). kegiatan ini mengusung tema “Respon Pandemi Covid-19 Dan Bencana, Menuju Kota Inklusif Disabilitas”.
Dari segi kesehatan, kaum disabilitas lebih rentan untuk terular penyakit ataupun virus. dari segi ekonomi, tidak sedikit yang harus kehilangan pekerjaan akibat pandemi Covid-19. Dari segi pendidikan, mereka pun mengalami kesulitan dalam mengikuti pembelajaran jarak jauh (daring). tujuan kegiatan ini adalah untuk mendorong komitmen pemerintah daerah untuk memperhatikan kaum disabilitas yang terdampak pandemi covid-19 di wilayah masing-masing.
Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie mengatakan banyak dukungan dan kinerja yang sudah dilakukan oleh pemkot singkawang kepada kaum disabilitas Kota Singkawang bahkan sebelum pandemi Covid-19 terjadi. Salah satunya adalah pembangunan desain trotoar yang ramah bagi para kaum disabilitas.
“Selain dukungan dari sisi pembangunan yang ramah bagi kaum disabilitas. Dari sisi penyaluran bakat dan seni, ada penyandang disabilitas yang kami dorong bakatnya dalam hal bernyanyi dan diikutsertakan dalam beberapa kegiatan. Dalam hal ini, memang perlu dibentuk dan peranan tim ataupun komunitas yang menaungi ruang komunikasi bagi kaum-kaum disabilitas yang beragam.” ujarnya.
Terkait dampak pandemi covid-19 yang turut dialami oleh para kaum disabilitas, Ia mengatakan para penyandang disabilitas adalah salah satu kalangan masyarakat yang diprioritaskan untuk mendapatkan perhatian dan bantuan-bantuan dari pemerintah.
“Secara khusus, di masa pandemi justru mereka adalah kaum yang termasuk dalam perhatian prioritas pemerintah. beberapa yang juga sudah diberikan kepada kaum disabilitas seperti bantuan-bantuan untuk kebutuhan sehari-hari, vaksinasi, layanan kesehatan, dan lain-lain. selain dari pemerintah, ada juga tim-tim yang menyalurkan bantuan sosial kepada mereka.” ujarnya.
Singkawang, MC – Pemerintah Kota Singkawang mengikuti dialog kebijakan yang digelar secara virtual oleh Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia bersama UNESCO di Tcm Room, Senin (6/12/2021). kegiatan ini mengusung tema “Respon Pandemi Covid-19 Dan Bencana, Menuju Kota Inklusif Disabilitas”.
Dari segi kesehatan, kaum disabilitas lebih rentan untuk terular penyakit ataupun virus. dari segi ekonomi, tidak sedikit yang harus kehilangan pekerjaan akibat pandemi Covid-19. Dari segi pendidikan, mereka pun mengalami kesulitan dalam mengikuti pembelajaran jarak jauh (daring). tujuan kegiatan ini adalah untuk mendorong komitmen pemerintah daerah untuk memperhatikan kaum disabilitas yang terdampak pandemi covid-19 di wilayah masing-masing.
Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie mengatakan banyak dukungan dan kinerja yang sudah dilakukan oleh pemkot singkawang kepada kaum disabilitas kota singkawang bahkan sebelum pandemi covid-19 terjadi. Salah satunya adalah pembangunan desain trotoar yang ramah bagi para kaum disabilitas.
“Selain dukungan dari sisi pembangunan yang ramah bagi kaum disabilitas. Dari sisi penyaluran bakat dan seni, ada penyandang disabilitas yang kami dorong bakatnya dalam hal bernyanyi dan diikutsertakan dalam beberapa kegiatan. Dalam hal ini, memang perlu dibentuk dan peranan tim ataupun komunitas yang menaungi ruang komunikasi bagi kaum-kaum disabilitas yang beragam.” ujarnya.
Terkait dampak pandemi covid-19 yang turut dialami oleh para kaum disabilitas, Ia mengatakan para penyandang disabilitas adalah salah satu kalangan masyarakat yang diprioritaskan untuk mendapatkan perhatian dan bantuan-bantuan dari pemerintah.
“Secara khusus, di masa pandemi justru mereka adalah kaum yang termasuk dalam perhatian prioritas pemerintah. beberapa yang juga sudah diberikan kepada kaum disabilitas seperti bantuan-bantuan untuk kebutuhan sehari-hari, vaksinasi, layanan kesehatan, dan lain-lain. selain dari pemerintah, ada juga tim-tim yang menyalurkan bantuan sosial kepada mereka.” ujarnya.
Bidang Informasi dan Komunikasi Publik