Singkawang, MC – Dalam kurun waktu tahun 2019-2021 terdapat 26 kasus difteri di semua kecamatan di Kota Singkawang.

Kepala bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana kota Singkawang Mursalin mengatakan dari 10 kelurahan di kota Singkawang memiliki angka incidence rate (IR) tertinggi terkait kasus suspek Difteri ini.

“Salah satunya, berada di Kelurahan Setapuk Kecil dengan angka IR sebesar 37,2 per 100.000 penduduk.” ujar Mursalin, Sabtu (23/20/2021).

Dikatakan Mursalin terjadi peningkatan case fatality rate (CFR) dalam kurun waktu 2020 – 2021 sebesar 64 persen. Tercatat, pada tahun 2020 terdapat 1 angka kematian di Kecamatan Singkawang Selatan. Pada tahun 2021, terdapat 2 angka kematian masing-masing di Kecamatan Singkawang Timur dan Kecamatan Singkawang Barat. 

“Kelurahan dengan CFR tertinggi adalah Kelurahan Nyarumkop sebesar 100 persen. Diikuti, Kelurahan Sedau dan Pasiran masing-masing sebesar 50 persen. Peningkatan angka kematian atau CFR ini tentu menjadi perhatian bagi Pemerintah kota Singkawang, khususnya Dinas Kesehatan dan KB kota Singkawang.” ujarnya.

Ia menjelaskan Difteri adalah infeksi bakteri Corynebacterium Diphtheriae pada hidung dan tenggorokon. Pada umumnya, bakteri Difteri dapat menyerang siapa saja, namun anak-anak adalah individu yang rentan terserang penyakit ini.

“Setiap individu bisa tertular difteri bila tidak sengaja menghirup atau menelan percikan liur yang dikeluarkan penderita saat batuk ataupun bersin. Difteri ini tergolong penyakit menular berbahaya dan dapat mengancam jiwa. Namun, bisa dicegah dengan imunisasi.” Jelasnya.

Difteri lebih beresiko terjadi di area padat penduduk yang kebersihan lingkungannya tidak terjaga baik. Selain itu, infeksi ini lebih mudah menyerang jika seseorang berpergian ke wilayah yang sedang mangalami wabah difteri dan memiliki kekebalan tubuh yang rendah.

Menanggapi Hal tersebut, Sekretaris Daerah kota Singkawang Sumastro mengatakan Pemerintah Kota Singkawang akan segera melaksanakan Bulan Imunisasi Anak Sekolah (BIAS) yang menyasar anak-anak sekolah dasar (SD) yang duduk di kelas 1 dan 2. Maka dari itu, sebagai tindak lanjut Pemerintah kota Singkawang, nantinya akan dibentuk tim satgas penanganan penyebaran penyakit Difteri di kota Singkawang.

“Berdasarkan laporan yang didapat dari Dinkes dan KB kota Singkawang, dampaknya penyakit Difteri ini cukup fatal sehingga bisa menyebabkan pasien tersebut meninggal. Tentunya, kondisi ini membuat setiap kita menjadi sangat prihatin,” katanya.

Untuk itu, kata Sumastro kita akan segera menyusun tim satgas penanganan penyebaran penyakit Difteri di kota Singkawang. 

“Harapannya, setiap pemangku kepentingan turut mendukung kelancaran program ini agar bisa segera tertanggulangi dengan baik.” ujarnya.

Bidang Informasi dan Komunikasi Publik