Singkawang, MC – Suriadi begitulah kerabat memanggilnya, Pria yang menjajaki usia paruh baya ini adalah Seorang pemilik usaha olahan makanan keripik yang mulai mendunia. Ya “Keripik Keladi Sahira” ia menamainya.
Bukan tanpa sebab, produk makanan hasil keringatnya berhasil menembus acara internasional yang tepatnya turut dipamerkan pada KTT G20 di Bali.
Tidak hanya itu, dengan adanya dukungan dari pemerintah, kini Keripik Keladi Sahira telah dipasarkan hingga ke luar negeri.
Penasaran tentang cerita dan perjalanan usaha Keripik Keladi Sahira milik Suriadi? Tim Media Center Singkawang telah mengupasnya dalam sebuah wawancara ekslusif.
Awal mula mengapa Anda memilih menanam keladi?
“Sebelum saya mengenal keladi, saya bekerja sebagai mekanik kemudian beralih menjadi instalatir listrik. Awal mula Saya melihat ada lahan tidur yang tidak bisa digunakan untuk bercocok tanam dan setelah saya coba manfaatkan menanam tunas dari talas (keladi) ternyata bisa dikembangkan”.
Bagaimana proses Anda merintis usaha produk Keripik Keladi Sahira?
“BErawal dari lahan tidur tadi setelah saya coba menanam keladi ternyata berhasil dibudidayakan dan dari situ saya berpikir untuk mencoba mengolah tanaman keladi ini untuk menjadi produk makanan yaitu keripik sahira ini. Pada saat keripik keladi sahira ini belum dikenal orang, saya mencoba memberanikan diri untuk menitipkan kripik di warung dan di toko-toko kecil. Alhamdulillah sekarang kita sudah memiliki rumah produksi sendiri lewat jalur pemerintah. Kita juga dirangkul oleh Pemerintah Daerah Kota Singkawang dan Provinsi hingga berhasil mengantongi sertifikat halal.”
Seperti apa cerita produk Keripik Keladi Sahira Anda ini dapat menembus KTT G20 di Bali?
“Alhamdulillah produk kita sempat ikut di KTT G20 di Bali. Setelah mengantongi sertifikat Halal dari MUI dan BPOM Kalimantan Barat, waktu itu dengan 128 produk UKM binaan BI di Kalimantan Barat, produk kita yang terpilih mewakili Kalimantan Barat di KTT G20 di Bali”
Untuk pemasaran dan produksi apakah terdapat lika-liku yang dihadapi?
“Kalau untuk cerita pemasaran dan produksi, kita agak mengalami penurunan pemasaran pada saat musim buah tiba. Sedangkan untuk produksi sehari-hari Alhamdulillah kita perminggu masih bisa mengolah 3 sampai 4 kali dengan kapasitas 100 – 150 Kg bahan baku keladi.”
Apa target yang Anda harapkan dari usaha Keripik Keladi Sahira ini kedepannya?
“Untuk sekarang kita juga baru memiliki 4 karyawan, Kenapa hanya empat karena Saya pikir kita masih belum bisa melakukan pemasaran dalam jumlah yang sangat besar. Namun kedepannya kita menargetkan harus bisa dipasarkan sebesar mungkin. Maunya saya ini tidak hanya sebatas UKM saja. Saya malah berkeinginan usaha ini sampai pada tingkat industri sehingga dapat membuka lapangan pekerjaan dan membantu orang untuk mendapatkan pekerjaan.”
Terakhir, adakah tips yang dapat disampaikan untuk masyarakat yang juga ingin memulai usaha seperti Anda?
“Saya rasa ayo kawan-kawan semua berjalan, berusaha dan jangan patah semangat. Pada intinya sebelum memulai usaha kita harus punya keyakinan dan tekad yang kuat. Karena jika sudah berusaha dan berjuang maksimal memang benar adanya kalau hasil tidak akan mengecewakan usaha.”
Bidang Informasi dan Komunikasi Publik