Singkawang, MC – Meski sempat diguyur hujan, Opening Ceremony Perayaan Tahun Baru Imlek 2576 dan Festival Cap Go Meh 2025 di Stadion Kridasana, Senin (27/1/2025) malam berlangsung meriah.
Kegiatan yang dibuka resmi Pj Gubernur Kalbar, Harisson ditandai dengan pemukulan loku bersama Forkopimda Kalbar, Pj Wali Kota Singkawang, Forkopimda Singkawang, Wali Kota dan Wakil Wali Kota Singkawang terpilih dan panitia pelaksana.
“Saya mewakili Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat mengucapkan Gong Xi Fa Cai kepada seluruh masyarakat Kalbar yang merayakan tahun baru Imlek 2576,” ucap Pj Gubernur Kalbar.
Harisson mengatakan, Singkawang sebagai Kota Tertoleran di Indonesia dengan keragaman etnis serta budayanya telah berkontribusi besar memajukan pembangunan di Kalbar.
“Kita tahu Singkawang adalah kota Tertoleran di Indonesia, keragaman etnis serta budayanya ini memperkaya kita, membuat pembangunan di Kalbar semakin maju,” ungkapnya.
Banyaknya UMKM yang tampil di setiap perayaan Imlek dan Cap Go Meh disebutnya mampu mempercepat roda perekonomian.
“Festival perayaan Imlek dan Cap Go Meh di Singkawang atau pun kota lainnya di Kalbar ini membuat roda perputaran ekonomi kita jadi jauh lebih cepat,” sebut Pj. Gubernur Kalbar.
Selain berdampak ke sektor ekonomi, Harisson menilai perayaan Imlek dan Cap Go Meh juga dapat meningkatkan nilai kebudayaan.
“Kegiatan ini juga selain jadi pelopor meningkatkan pertumbuhan ekonomi, juga berkontribusi besar dalam meningkatkan nilai budaya di Kalbar,” katanya.
Di tempat yang sama, Pj Wali Kota Singkawang, Sumastro merasa bangga dengan sejarah festival perayaan Imlek dan Cap Go Meh di Singkawang.
Dari awalnya yang dikemas sederhana hingga tampil dengan megah dan masuk kedalam kalender tetap Karisma Event Nusantara (KEN) 2025.
“Festival Imlek dan Cap Go Meh di Singkawang sudah masuk kedalam kalender tetap Karisma Event Nusantara. Sejak pemkot berdiri, saya jadi saksi sejarah perayaan event ini dari yang dikemas sederhana hingga hadir dalam tampilan yang megah dan menarik seperti ini,” ujarnya.
“Bahkan menjadi barometer event serupa yang ada di Indonesia bahkan dunia,” sambungnya.
Sumastro ingin festival tersebut menjadi wajah semangat bhineka tunggal Ika. Ia berharap keberagaman dapat terus dipelihara sebagai modal untuk kemajuan Singkawang.
“Kami ingin festival Imlek dan Cap Go Meh jadi spirit Bhineka Tunggal Ika sesungguhnya. Semoga ini jadi aset yang harus kita pelihara dan jadi modal penting untuk terus berbenah melalui corak budaya menuju kemajuan di Singkawang,” ujarnya. (Gun)