Singkawang, MC – Pemkot Singkawang melalui Dinas Penanaman Modal dan Tenaga Kerja (DPMTK) Kota Singkawang membagikan paket sembako untuk Serikat Pekerja/Serikat Buruh di Kota Singkawang, Selasa (14/5/2024) di Ruang Rapat DPMTK. Kegiatan ini menjadi bagian dari memperingati Hari Buruh Internasional (Mayday) 2024.
Dipimpin langsung Kepala DPMTK Singkawang, Yasmalizar, kegiatan tersebut jadi bagian upaya memperkuat kerja sama antara pemerintah, swasta dan serikat buruh, mengingat besarnya peran Serikat Buruh sebagai penyeimbang hubungan pengusaha dan pekerja sehingga berdampak pada kondusifitas dunia investasi di Kota Singkawang.
Yasmalizar menyebut cara tersebut untuk mendorong perhatian lebih pengusaha kepada Serikat Buruh yang ada di Singkawang.
Ia mengatakan seluruh bantuan tersebut berasal dari 18 perusahaan baik itu BUMN, BUMD, Perusahaan Swasta, Perbankan hingga Rumah Sakit Swasta.
“Bantuan seluruhnya dari donatur yang membantu secara sukarela. Ada 18 perusahaan yang terlibat sebagai donatur ada BUMN, BUMD, Bank, Perusahaan Swatas bahkan Rumah Sakit swasta juga ada. Dan tadi terlihat sekali kan para serikat buruh senang dan berterima kasih karena mereka merasakan adanya perhatian pengusaha kepada mereka,” kata Yasmalizar.
“Dan ini upaya kita sebagai penghubung antara serikat buruh dengan perusahaan, sehingga Kota Singkawang tetap aman dan tentram,” lanjutnya.
Kemudahan perizinan usaha oleh Pemkot Singkawang membuat banyak investor yang berinvestasi di Kota Tertoleran di Indonesia tersebut.
Yasmalizar menilai peluang tersebut harus benar-benar dimanfaatkan dan dijaga untuk menurunkan angka pengangguran yang ada.
“Kemudahan perizinan usaha di Singkawang ini telah membuat banyak investor yang masuk kesini (Singkawang), dengan masuknya investor ini kan akan menyerap tenaga kerja, dan itulah harapan kita agar pengangguran di Singkawang terus menurun hingga tidak ada lagi warga kita yang nganggur,” kata Kepala DPMTK.
Selain itu, pihaknya juga terus melakukan pembinaan kepada para istri buruh untuk membentuk kelompok usaha demi membantu ekonomi keluarga.
Terkait penanganan perselisihan buruh dan pengusaha, Yasmalizar mengungkapkan sejauh ini pihaknya mampu mengatasi hal tersebut secara baik dan damai.
“Perselisihan antara buruh dan perusahaan itu memang ada, dan kita yang tangani beberapa keluhan-keluhan dari buruh melalui serikatnya, kita fasilitasi dan alhamdulillah semua itu bisa terkendali dan teratasi,” ungkapnya.
“Andai pun tidak bisa teratasi, maka akan kita serahkan ke pengadilan hubungan industrial,” tutupnya.
Senada dengan Kadis DPMTK Singkawang, Ketua Serikat Buruh FSB.NIKEUBA, Toto Joko Santoso mengatakan meski banyak kendala dalam merealisasikan hasil mediasi serikat buruh dan pengusaha khususnya terkait UMK (Upah Minimimum Kota), namun pihaknya bisa meredam permasalahan tersebut sehingga tidak terjadi gejolak serius di tengah rekan buruh.
“Alhamdulillah selama ini masalah tersebut dapat kita atasi dengan baik sehingga efeknya bisa kita lihat dengan kondusifitas dunia investasi di Singkawang ini kan, tidak pernah ada sampai mogok kerja bahkan demo pun bisa dikatakan hampir tidak ada,” ungkap Toto.
“Itu semua berkat kerjasama dan koordinasi dari berbagai pihak khususnya Pemkot Singkawang sehingga permasalahan itu tidak menjadi sebuah gejolak serius di kota Singkawang,” lanjutnya.
Bid. IKP/Kominfo