Singkawang, MC – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Singkawang menggelar kegiatan pembinaan dalam rangka peningkatan pelayanan kelembagaan dan manajemen Sekolah Non Formal/Kesetaraan di Kota Singkawang tahun 2024 di Aula Kartini Disdikbud, Kamis(29/2/2024).
Dibuka langsung oleh Pj Sekretaris Daerah Kota Singkawang, kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri maupun Swasta, perwakilan Perguruan Tinggi, Kepala Pendidikan Non Formal se-Kota Singkawang dan jajaran Perangkat Daerah terkait.
Pj Sekda Aulia Candra mengatakan, Kalimantan Barat termasuk dari salah satu provinsi yang memiliki nilai Indeks Pembangunan Manusia (IPM) cukup rendah. Untuk itu, perlu adanya upaya-upaya peningkatan salah satunya di sektor pendidikan.
“Nilai IPM di Kalimantan Barat terbilang cukup rendah, begitu juga untuk Singkawang yang mesti harus kita tingkatkan. Karena masih banyak anak-anak yang masih tidak menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah.” tuturnya.
Aulia Candra melanjutkan, salah satu terobosannya adalah revitalisasi pendidikan baik secara pelayanan kelembagaan maupun manajemen pendidikannya. Karena pendidikan yang baik tentunya berimplikasi pada peningkatan standar hidup layak.
“Revitalisasi pendidikan vokasi dilakukan untuk menyiapkan tenaga kerja yang berdaya saing, terampil, dan bermutu. Terlebih untuk persiapan menyambut bonus demografi dan periode Indonesia Emas.” ujarnya.
Ia berpesan, agar sekolah-sekolah dan lembaga pendidikan Non Formal lainnya dapat membekali peserta didiknya dengan kemampuan bahasa dan keterampilan khusus yang relevan dengan tuntutan dunia kerja yang terus berkembang.
“Karena di masa sekarang kemampuan bahasa dan keterampilan khusus itu sering dicari. Tinggal bagaimana sekolah-sekolah dapat menstimulus peserta didiknya agar semangat mengembangkan potensi.” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Sekretaris Dinas Pendidikan Abdul Hadi menyampaikan, tujuan kegiatan ini yakni sebagai Rapat Koordinasi Tindak Lanjut dari amanat Peraturan Presiden Nomor 68 Tahun 2022 tentang Revitalisasi Pendidikan Vokasi dan Pelatihan Vokasi.
Abdul Hadi menyebutkan, Revitalisasi Pendidikan dan Pelatihan Vokasi sejatinya harus dengan sinergi seluruh pemangku kepentingan dunia pendidikan.
“Kegiatan ini dalam rangka bagaimana kita untuk membentuk tim koordinasi, makanya kita melibatkan secara keseluruhan. Karena proses bahasa revitalisasi pendidikan vokasi ini bukan kerja semata-mata dinas pendidikan, tapi peran semua pihak.” jelasnya.
Ia berharap, dengan sinergitas ini dapat dikoordinasikan langkah-langkah bersama dalam upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan dan nilai IPM di Kota Singkawang. Salah satunya dengan melakukan penyelarasan pendidikan dan pelatihan vokasi dengan dunia usaha, industri dan dunia kerja.
“Harapannya bagaimana secara formal tidak hanya dapat meningkatkan IPM kita, tetapi hasil pendidikan itu bisa memperbaiki diri peserta didik dan kemudahan memperoleh status pekerjaan yang lebih layak.” tutupnya.