Singkawang, MC Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) telah berdampak pada meningkatnya Kasus Inpeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) di Singkawang.
Hal itu disampaikan Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan dan KB Kota Singkawang, Mursalin, Kamis (14/9/2023) di Ruang Kerjanya.
“Memang selama musim kemarau ini yang berakibat Karhutla, kasus ISPA di Singkawang menjadi meningkat,” kata Mursalin.
Terhitung sejak Januari-Agustus 2023, jumlah penderita ISPA mengalami peningkatan yang signifikan dengan rata-rata 2379 kasus dan puncaknya terjadi di bulan Juli 2023 yaitu 3.107 kasus ISPA.
Menghadapi jumlah penderita ISPA yang begitu tinggi, Mursalin mengatakan pihaknya telah berupaya semaksimal mungkin untuk menangani ISPA agar tidak berakibat fatal bagi penderitanya.
Oleh karena itu, Dinkes Kota Singkawang sudah mensiagakan Tenaga Profesional di seluruh Puskesmas, untuk melakukan penanganan dan pengobatan ISPA secara intensif.
“Bagi masyarakat yang mengalami ISPA, jangan khawatir, kami sudah mensiagakan tenaga profesional di seluruh Puskesmas di Kota Singkawang, silakan langsung ke Puskesmas untuk ditangani dan diberikan pengobatan,” ujarnya.
Selain itu, tindakan pencegahan juga gencar dilakukan dengan mengedukasi masyarakat tentang upaya mencegah ISPA. Ia mengimbau masyarakat untuk menggunakan masker apabila keluar rumah, perbanyak minum air putih, makan makanan bergizi, olah raga teratur dan istirahat yang cukup.
“Karena mencegah itu lebih baik daripada mengobati,” tutupnya.
Bid. IKP