Singkawang, MC – Pekan Kebudayaan Daerah yang telah rutin digelar selama dua tahun ini sebagai langkah upaya untuk mempertahankan budaya bangsa Indonesia khususnya Kota Singkawang serta menjadi salah satu daya tarik wisatawan untuk dapat mengenal keberagaman budaya yang dimiliki Kota Singkawang.
“Saya bersyukur Kota Singkawang selalui disusul dengan berbagai event-event, bulan depan juga kita dipercaya menggelar festival HAM tingkat Nasional. Inilah bagian dari daya tarik Kota Singkawang sebagai Kota Pariwisata dan Kota Jasa yang akan mengundang hadirnya banyak pengunjung baik lokal maupun internasional.” Kata Pj Wali Kota Sumastro saat membuka PKD, Rabu (13/9/2023).
Ia memberikan apresiasi kepada jajaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan beserta panitia pelaksana yang telah menggagas Pekan Kebudayaan Daerah tahun 2023 ini dan menjadikan sebagai agenda rutin tahunan.
Menurutnya, program kegiatan ini dirasa dapat berkontribusi memajukan daerah tanpa meninggalkan ciri khas budaya dengan membangun kebudayaan yang berkelanjutan dan humanis.
“Saya mengapresiasi setinggi-tingginya kepada jajaran dinas pendidikan yang telah menggagas Pekan Kebudayaan Daerah ini untuk dapat memajukan daerah tanpa meninggalkan ciri khas budaya. Tunjukan kontribusimu untuk kebudayaan berkelanjutan dan tentu saja membangun kebudayaan yang humanis.” ucapnya.
Sumastro mengatakan keragaman suku dan budaya sangat selaras dengan makna toleransi yang tergambarkan sehingga membentuk indentitas dan karakter dalam kehidupan bermasyarakat di Kota Singkawang.
“Saya sangat bangga menjadi bagian dari masyarakat Kota Singkawang yang toleran, mampu hidup secara rukun dan damai diwarnai dengan sikap yang humanis dan penuh rasa kasih sayang. Ini adalah ciri dan karakter Kota Singkawang yang harus kita rawat dan lestarikan sepanjang hayat kita. Kita sudah memiliki branding kota yang tidak gampang untuk dimiliki daerah lain.” tuturnya.
Ia menginginkan agar kedepannya event PKD ini dapat senantiasa dikelola dengan lebih baik dan menjadi salah satu program unggulan yang diharapkan dapat menunjang penilaian Kota Singkawang untuk dapat meraih predikat sebagai Kota Tertoleran kembali.
“Branding Kota Tertoleran ini sangat terdukung dengan berbagai event termasuk event PKD ini. Saya berharap inilah bagian dari kontribusi kita semua untuk menyatakan bahwa Singkawang memang patut menjadi kota tertoleran bukan dibuat buat.” jelasnya.
Lanjutnya, sinergi dari berbagai stakeholder beserta seluruh penanggung jawab pendidikan dan kebudayaan sangatlah diperlukan guna semakin mengembangkan ekosistem kebudayaan dan pendidikan di Kota Singkawang yang dengan itu khususnya ditengah-tengah keberagaman masyarakat semoga mampu menghadirkan kedamaian dan persaudaraan sejati.
“Saya berharap para stakeholder mulai dari seniman, budayawan, sejarahwan dan komunitas-komunitas yang betanggung jawab dalam pengembangan kebudayaan dan peradaban ini mampu bersinergi. Ini adalah bagian dari kekuatan mudah-mudahan ekosistem pendidikan di Kota Singkawang ditengah-tengah keberagaman mampu menghadirkan kedamaian dan persaudaraan sejati.” tutupnya.
Bid. IKP