Singkawang, MC – Perayaan Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh di Kota Singkawang akan terasa kurang lengkap tanpa kehadiran atraksi Naga.
Bagi masyarakat Tionghoa atraksi Naga dan tarian Barongsai pada perayaan Tahun Baru Imlek akan membawakan keberuntungan dan kebaikan, karena ada berkah yang dimiliki sang Naga.
Salah satu perajin pembuat Replika Naga Liu Nam Khim mengatakan, proses pembuatan replika naga tergolong sulit karena harus melalui serangkaian prosesi dan umumnya menghabiskan waktu sekitar 1 hingga 2 bulan.
“Untuk membuat 1 replika Naga berukuran panjang 30 meter dengan ruas 9 lingkar, harus mempersiapkan berbagai macam bahan, di antaranya 150 batang rotan, cat 70 kilogram, 50 meter kain satin, 1 kilogram lem, 4 ruas bambu ukuran besar, dan spon 6 lembar,” katanya, Rabu (8/1/2020).
Proses pengerjaan kostum dilakukan oleh tiga pekerja. Mulai dari pembuatan rangka dari rotan untuk kepala dan ekor, memasang mata plastik impor dari China, menempel kertas dan bulu, merangkai Mutiara Naga, sablon kain dan pembuatan pernak-pernik kostum lainnya.
Untuk Tahun ini, dia mendapat pesanan membuat 3 replika Naga. Untuk pembuatan Naga ini, dia dibantu 2 orang.
“Tahun ini, saya sedikit kewalahan, karena kesulitan mencari rotan khusus untuk merangkai bagian kepala Naga. Proses pembuatan kepala Naga ini memang paling sulit, karena kalau tidak memahami alur pembuatannya, bisa gagal dan bentuknya bisa entah seperti apa,” ujarnya.
Ia mengungkapkan tahun lalu mendapat pesanan hingga 5 replika Naga, dan untuk tahun ini menurun hanya 3 Naga saja.
“Untuk tahun lalu, pesanannya lebih banyak, tetapi pada tahun ini agak menurun. Mungkin alasan ekonomi yang berkurang untuk pesanan tahun ini,” ujarnya.
Ia menambahkan, rencananya 3 replika Naga ini akan dimainkan pada perayaan Tahun Baru Imlek dan Cap Go Meh di Kota Singkawang. “Tiga replika naga ini akan tampil pada perayaan imlek dan festival cap go meh Singkawang,” katanya.