Singkawang MC – Pemerintah Kota Singkawang menggelar peringatan Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2025 di ruang Basement Kantor Wali Kota, Jumat (28/11/2025). Sebanyak 98 anak disabilitas dan berkebutuhan khusus dari berbagai sekolah inklusi dan layanan pendidikan khusus di Singkawang hadir dalam kegiatan yang berlangsung meriah.

Acara dibuka dengan senam bersama, kemudian dilanjutkan dengan berbagai penampilan siswa, mulai dari tarian oleh peserta didik SLB Dharma Miranti hingga pembacaan surat pendek oleh siswa SKhIT Aksara QU. Pemerintah Kota juga menyerahkan rapor kepada 13 peserta didik yang telah menuntaskan pembelajaran dan terapi di kelas transisi tahun kedua, serta memberikan apresiasi kepada 10 anak berprestasi dan orang tua pendamping teraktif.

Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie, menyebutkan pemenuhan hak pendidikan bagi penyandang disabilitas merupakan tanggung jawab seluruh pihak. Ia menyebut pemerintah terus memperkuat dukungan melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) dengan menghadirkan sekolah inklusi, UPTD Layanan Disabilitas, dan tenaga terapis.

“Disabilitas bukan hanya urusan orang tua, tetapi tanggung jawab kita semua. Bila perlu, kita buka kembali lowongan untuk menambah tenaga terapis agar setiap anak mendapatkan pendampingan yang layak,” katanya.

Ia juga mendorong perluasan ruang kreativitas bagi anak disabilitas. Menurutnya, banyak dari mereka memiliki bakat yang perlu difasilitasi.

“Mereka punya kreativitas yang bisa diarahkan, misalnya di bidang kesenian atau kerajinan. Pemberian hadiah kecil dapat menambah semangat mereka,” ujarnya.

Kepada para orang tua, Tjhai Chui Mie berpesan agar terus percaya diri dalam mendampingi anak-anak berkebutuhan khusus. Pemerintah, katanya, selalu siap membantu.

“Mereka adalah titipan yang harus kita perlakukan dengan kasih sayang dan ketulusan,” ujarnya.

Sementara, Kepala Disdikbud Kota Singkawang, Asmadi, mengatakan bahwa peringatan HDI merupakan ajakan untuk memperkuat layanan pendidikan yang inklusif dan bermutu bagi penyandang disabilitas.

“Kami ingin setiap tahun menjadi tahun terbaik bagi anak-anak disabilitas untuk berkarya dan berkembang,” ujarnya.

Asmadi menambahkan Disdikbud akan terus berbenah, mulai dari penguatan sarana, peningkatan kompetensi terapis dan guru pendamping, hingga memperluas kolaborasi dengan komunitas, dunia usaha, dan perguruan tinggi.

“Ke depan, kita ingin menunjukkan bahwa Singkawang adalah kota yang ramah, aman, aksesibel, dan produktif bagi penyandang disabilitas,” katanya.

Ia juga mengapresiasi para terapis yang bekerja dengan dedikasi tinggi dalam membimbing siswa.

“Inilah bukti komitmen bahwa layanan pendidikan bermutu juga layak bagi mereka. Mari kita bersama wujudkan your best year bagi anak-anak penyandang disabilitas di Kota Singkawang,” ujarnya. (Do)

Bid. IKP/Kominfo