Singkawang, MC – Lahan pertanian seluas 45 hektare milik kelompok tani Sinar Pagi 2, Baru Mekar, dan Nek Balo di Kelurahan Nyarumkop, Singkawang Timur, kini berubah wajah menjadi kawasan wisata terpadu bernama Saung Timur.

Kawasan yang memadukan konsep Glamping, Agro Edu Wisata, dan kuliner lokal itu resmi dibuka oleh Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie, pada Jumat (7/10/2025).

Di kawasan ini, deretan saung berdiri di antara hamparan sawah hijau. Pengunjung bisa bersantai, menikmati panorama pedesaan, hingga mencicipi kuliner khas daerah. Menurut Tjhai Chui Mie, keberadaan saung-saung tersebut menjadikan Saung Timur pilihan ideal bagi wisatawan yang ingin beristirahat dari hiruk pikuk kota.

“Di sini sudah dibangun beberapa saung yang bisa dijadikan tempat bersantai, melihat pemandangan sawah, bisa juga jadi tempat bermain bagi anak-anak dan menikmati kuliner yang tersedia,” ujarnya.

Ia meminta agar potensi alam di kawasan itu dimaksimalkan melalui pengembangan sektor pertanian terpadu. Ia mendorong pengelola menambah aktivitas seperti peternakan itik, budidaya ikan air tawar, dan keong sawah yang dapat langsung dijadikan menu makanan bagi pengunjung.

“Nanti bisa ditambahkan ternak itik, saluran airnya dibuka biar bisa pelihara ikan dan juga keong sawahnya. Itu semua bisa dijual ke pengunjung untuk dijadikan menu makanan, semuanya tersedia dalam kondisi segar tentunya,” katanya.

Lebih jauh, ia berharap kawasan Saung Timur juga menjadi sarana edukasi bagi generasi muda untuk belajar tentang pengembangan pertanian modern dalam rangka mewujudkan ketahanan pangan daerah.

“Tempat ini juga memberikan anak muda kita ilmu tentang cara menanam padi, mereka bisa berlatih di sini, karena kita sudah siapkan alat pertanian modern,” ujarnya.

Selain menjadi wisata edukasi, Tjhai Chui Mie ingin kawasan ini menjadi wahana interaktif yang memungkinkan pengunjung memetik langsung hasil pertanian seperti tomat, terong, dan berbagai sayuran segar, sekaligus membeli langsung dari petani.

“Perlu juga ditanam buah tomat, terong, sayur dan buah lainnya di sini. Nanti pengunjung bisa langsung petik dan bertransaksi dengan petaninya,” ujarnya. (Gun)

Bid. IKP/Kominfo