Singkawang, MC – Sosialisasi Gerakan Nasional Revolusi Mental di Pemerintah Kota Singkawang digelar di aula Badan Kesbangpol, Jalan dr. Sutomo, Selasa (11/10/2022).

Wakil Wali Kota Singkawang Irwan mengapresiasi Sosialisasi Gerakan Nasional Revolusi Mental ini. Ia mengatakan kegiatan revolusi mental sebenarnya telah ada sejak dahulu. Namun hal ini perlu untuk diingatkan kembali, demi untuk kemajuan bangsa dan negara, khususnya untuk bidang birokrasi.

“Sebenarnya revolusi mental ini adalah sebuah program yang sudah ada sejak dulu, tepatnya pada tahun 2016. Tapi ini harus selalu dilakukan demi kemajuan bangsa dan negara,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Irwan bercerita tentang kisah Khalifah Ali bin Abi Thalif terkait pesan beliau tentang cara mendidik anak. Ia menyebutkan bahwa dalam mendidik anak, kita sebagai orang tua harus mendidik anak kita sesuai dengan zamannya.

“Dalam mendidik anak, kita harus menyesuaikan zamannya, karena setiap zaman generasi ke generasi itu berbeda,” tambahnya.

Menurutnya, jangan ragukan kecerdasan anak-anak kita di era saat ini, yang harus kita perhatikan adalah tentang akhlak dan perilaku mereka. Oleh sebab itulah ditekankan perlunya untuk membentuk mental dan karakter anak bangsa demi mencapai Indonesia Emas di tahun 2045.

Irwan juga menerangkan bahwa sesuai Inpres No. 12 Tahun 2016 tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental terdiri atas lima Gerakan yakni Gerakan Indonesia Melayani, Gerakan Indonesia Bersih, Gerakan Indonesia Tertib dan Gerakan Indonesia Mandiri.

“Kemudian Gerakan Indonesia Bersatu. Berkenaan dengan ini, Pemerintah Kota Singkawang mengiplementasikan kelima gerakan ini menjadi suatu yang baru,” ujarnya.

Dari Inpres No. 12 Tahun 2016 tentang Gerakan Nasional Revolusi Mental ini implementasinya di Kota Singkawang sendiri menjadi Gerakan Singkawang Melayani, Gerakan Singkawang Bersih, Gerakan Singkawang Tertib, Gerakan Singkawang Mandiri dan Gerakan Singkawang Bersatu.

“Strategis instrumental revolusi mental itu sendiri meliputi integritas, etos kerja, dan gotong royong,” ujarnya.

Bidang Informasi dan Komunikasi Publik