Singkawang, MC – Gedung Sekretariat Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Singkawang di Jalan BLKI/Rantau Jaya, Kelurahan Sedau Singkawang Selatan diresmikan oleh Pj. Wali Kota Singkawang, Minggu (22/10/2023).

Bertepatan dengan peringatan Hari Santri Nasional 2023, gedung yang sudah sangat lama diidamkan warga Nahdliyin Singkawang ini, diharapkan menjadi wadah pemersatu umat tanpa melihat amaliah maupun sanad keguruannya.

Dalam sambutannya, Pj. Wali Kota Sumastro mengulas sedikit tentang sejarah NU, sebagai sebuah organisasi yang telah teruji dalam menjaga keutuhan NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.

“NU adalah organisasi yang sudah teruji dalam proses perjalanan bangsa kita sebagai penjaga keutuhan NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945,” ujarnya.

Terpilihnya Singkawang sebagai Kota Tertoleran di Indonesia, menurutnya tidak lepas dari peran NU yang senantiasa mengedepankan konsep menghormati perbedaan baik itu terhadap sesama umat Islam maupun pemeluk agama lain. Karena NU menerapkan konsep toleransi yang moderat serta menjunjung tinggi nilai-nilai martabat kemanusiaan.

Terkait pelaksanaan Pemilu 2024, Sumastro yakin NU bisa menjadi ujung tombak dalam mengedukasi masyarakat untuk selalu menjaga kerukunan pada pesta demokrasi yang akan dimulai pada 14 Februari tahun depan.

“Saya yakin NU bisa menyampaikan edukasi yang efektif dalam mendidik warga masyarakat untuk menjaga kerukunan di Pemilu 2024 nanti, karena NU telah terbukti berhasil menjaga kerukunan umat dan ini harus menjadi teladan bagi organisasi-organisasi lainnya di Indonesia,” pungkasnya.

Senada dengan Pj. Wali Kota Singkawang, Sekjen PWNU Kalbar, Muhammad Nurdin menyebut, sejak pertama kali berdiri 31 Januari 1926, NU telah konsisten dan istiqomah dalam menjaga serta memelihara persatuan dan kesatuan NKRI.

Nurdin menjelaskan, perjuangan NU memilih netral dalam menangani permasalahan umat dan bangsa, selalu mendapatkan serangan dari pihak-pihak yang merongrong NKRI dan Pancasila.

Oleh sebab itu, Ia berpesan warga Nahdliyin harus jadi penjaga silaturahmi ditengah keberagaman umat, dengan tetap mengedepankan nilai adab dan keharmonisan.

“Warga NU harus aktif sebagai agen penjaga silaturahmi umat, karena netralitas kita yang sudah terbentuk sejak lama ini, membuat kita selalu diserang oleh pihak-pihak yang merongrong keutuhan NKRI dan Pancasila,” pesannya.

Bid. IKP