Singkawang, MC – Adanya isu kenaikan harga hotel yang tidak wajar setiap menjelang perayaan Imlek dan Cap Go Meh di Kota Singkawang dikhawatirkan akan berdampak negatif bagi pertumbuhan ekonomi dan pariwisata.

Ketua Persatuan Hotel dan Restoran (PHRI) Kota Singkawang, Mulyadi Qamal tidak menampik adanya isu tersebut.

Meski sudah banyak bermunculan hotel-hotel baru, ia menyebut belum mampu mengatasi permasalahan akomodasi selama perayaan Imlek dan Cap Go Meh akibat pengunjung yang terus meningkat dari tahun ke tahun.

“Memang kita tidak pungkiri, di setiap perayaan Imlek dan Cap Go Meh, kunjungan ke Singkawang memang terus meningkat, meski diiringi pertumbuhan hotel-hotel baru, tetap saja kenaikan harga hingga tak wajar itu tetap terjadi,” ujar Bang Mul sapaan akrabnya, Kamis (6/2/2025).

PHRI memang sudah menetapkan kenaikan harga hotel selama Imlek dan Cap Go Meh hanya diperbolehkan 100-200 persen saja.

Namun karena tingginya permintaan, pihaknya tak bisa mencegah terjadinya kenaikan tidak wajar tersebut.

“Kita sudah imbau, tingkat kenaikan harga hotel yang wajar itu 100 hingga 200 persen saja, namun sesuai hukum ekonomi, permintaan tinggi akan dibarengi dengan kenaikan harga, itulah penyebab kenaikan harga tidak wajar itu bisa terjadi,” ungkapnya.

Untuk mencegah kenaikan tersebut, rencananya Dinas Pariwisata, Satpol PP bersama PHRI akan meninjau langsung kenaikan harga hotel jelang Festival Cap Go Meh.

“Kami bersama Dinas Pariwisata dan Satpol PP akan lakukan tinjauan langsung mengecek harga hotel di Singkawang pada tanggal 10 Februari nanti,” katanya.

“Jadi perlu ada sanksi tegas dan kami akan dorong ini dalam sebuah pertemuan dengan dinas terkait dan meminta agar aturan tersebut diterbitkan sebagai Perwako,” tutup Ketua PHRI Singkawang.

Sementara, Pj Wali Kota Singkawang, Sumastro mengimbau para pengusaha perhotelan bisa menetapkan standar harga yang wajar demi memberikan kenyamanan bagi pengunjung untuk menyaksikan event tahunan tersebut.

“Kita mengedukasi, mengimbau dan meminta kesadaran pelaku usaha perhotelan agar tarif tersebut bisa ditetapkan dalam batas-batas yang wajar,” ungkap Pj Wali Kota.

Rencananya, usai festival Cap Go Meh, pihaknya akan membahas permasalahan tersebut secara khusus dengan seluruh pihak terkait.

“Kami akan bahas khusus masalah ini dalam evaluasi seusai Cap Go Meh nanti, kita dudukan bersama seluruh pihak terkait demi mencapai kesepakatan harga yang proporsional,” ujarnya.

“Kalau tidak begitu nanti malah menimbulkan stigma negatif terhadap Kota Singkawang, gara-gara kenaikan harga hotel yang tidak wajar ini,” ujarnya. (Gun)

Bid. IKP/Kominfo