Pelantikan Pengurus Lembaga Lanjut Usia Indonesia (LLI) Kota Singkawang Periode 2024-2029. Foto : Dinsos PPPA

Singkawang, MC – Pengurus Lembaga Lanjut Usia Indonesia (LLI) Kota Singkawang (2024-2029) Resmi dilantik Pj. Wali Kota Singkawang yang diwakili Kepala Dinas Sosial, Perlindungan Wanita dan Anak (Dinsos dan PPA) di Rumah Adat Melayu Balai Serumpun, Kamis (6/6/2024).

Dalam rangka memperingati Hari Lanjut Usia Nasional (HLUN) yang jatuh pada tanggal 29 Mei, pelantikan tersebut mengukuhkan H. Djabong. A. Hamid sebagai Ketua LLI (2024-2029).

Kegiatan juga dirangkaikan dengan kegiatan pengecekan kesehatan penyakit tidak menular (PTM) gratis kepada 300 lansia yang hadir.

Kadinsos dan PPA Singkawang, Sutiyarto menyebut Hari Lansia Nasional diperingati sebagai wujud apresiasi dan penghargaan bangsa Indonesia atas semangat jiwa raga, peran penting serta strategis para lansia dalam mempertahankan dan mengisi kemerdekaan melalui pembangunan.

“HLUN pertama kali dicanangkan resmi oleh Presiden kedua RI, Soeharto pada 29 Mei 1996 di Kota Semarang,” terang Sutiyarto.

“Peringatan HLUN 2024 mengusung tema nasional “Lansia Terawat, Indonesia Bermartabat,” lanjutnya.

Sutiyarto menyebutkan tiga aspek dasar lansia yang jadi perhatian semua pihak.

“Tiga aspek mendasar yang dihadapi lansia yang harus jadi perhatian semua pihak yaitu aspek biologis, aspek ekonomi dan aspek sosiologis,” sebut Sutiyarto.

Ia mengatakan, 9,3 persen penduduk Singkawang atau 22.861 jiwa adalah lansia. Sehingga ia berharap potensi yang ada bisa dijadikan lansia untuk menjadi lansia yang potensial.

Untuk itu, ia menyampaikan kepada lansia tetap menjaga optimisme, menyadari bahwa tua adalah alamiah, usia tua sebagai waktu introspeksi/mawas diri, perlunya teman hidup dan tidak mengisolasi diri dari kehidupan sosial.

“Sebagai tips yang perlu dipertahankan lansia adalah optimisme bahwa dirinya tetap dan terus berguna, menyadari bahwa tua adalah sesuatu yang alamiah yang pasti dihadapi setiap orang, usia tua sebagai waktu introspeksi/mawas diri tentang sukses dan kegagalan di masa muda yang positif bagikan kepada generasi muda dan yang negatifnya disimpan sendiri, perlunya memiliki teman hidup dan yang terakhir, usia tua tidak boleh dijadikan alasan mengisolasi diri dari kehidupan sosial,” ujar Sutiyarto.

Bid. IKP/Kominfo