
Singkawang, MC – Pengurus Paguyuban Sunda Simpay Seuweu Siwi Siliwangi (S-4) Kota Singkawang periode 2025–2029 resmi dilantik, Sabtu (19/4/2025) di kantor Wali Kota Singkawang. Pada pelantikan ini, Yoga Santosa dinobatkan sebagai ketua Paguyuban S-4. Pelantikan kali ini bertepatan dengan perayaan Milangkala ke-51 Paguyuban S-4.
Pelantikan turut dihadiri oleh Sekretaris Daerah Kota Singkawang, Sumastro, perwakilan Forkopimda, Ketua S-4 Provinsi Kalbar, Ketua Majelis Seni Budaya (MSB) Singkawang, paguyuban multi etnis Kota Singkawang, dan Paguyuban Sunda se-Kalbar.
Dalam sambutannya, Sumastro menyampaikan Paguyuban S-4 telah menjadi bagian penting dalam harmoni dan keberagaman masyarakat Kota Singkawang selama lebih dari lima dekade.
“Selama 51 tahun, paguyuban ini telah berperan sebagai wadah silaturahmi, pelestarian budaya Sunda, dan penguatan identitas dalam masyarakat yang majemuk. Ini bukti nyata dari semangat kebersamaan dan kecintaan terhadap budaya leluhur,” ujarnya.
Ia menyebut pelantikan pengurus baru dan perayaan Milangkala bukan hanya seremoni, melainkan momentum untuk melanjutkan perjuangan dalam menjaga dan mengembangkan nilai-nilai budaya Sunda di tengah era modern.
Kepada pengurus baru, Sumastro menekankan pentingnya falsafah Sunda yaitu Silih Asih, Silih Asah, dan Silih Asuh dalam membangun masyarakat yang inklusif, cerdas, dan harmonis.
“Nilai-nilai luhur ini harus menjadi fondasi dalam membangun Kota Singkawang yang penuh empati, toleransi, serta berdaya saing,” tambahnya.
Ia juga mengapresiasi kepengurusan sebelumnya atas dedikasi yang telah diberikan, seraya mengajak seluruh wargi Sunda dan masyarakat luas untuk terus menjunjung tinggi budaya dan prinsip Someah Hade Ka Semah.
Sementara itu, Ketua terpilih Yoga Santosa menyampaikan Milangkala bagi masyarakat Sunda merupakan bentuk rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
Menurutnya, momen ini sarat dengan nilai keagamaan, tradisi, dan kebudayaan yang memperkuat solidaritas antarwarga Sunda serta antar etnis di Singkawang.
“Dengan kepengurusan baru ini, kami berharap bisa menjaga dan mengembangkan nilai seni dan budaya Sunda di kota yang dikenal toleran ini,” ungkapnya.
Yoga juga menekankan pentingnya semangat gotong royong dalam menghadapi tantangan ke depan, serta berharap dukungan dari pemerintah daerah, khususnya dalam legalisasi paguyuban melalui SK dan akta notaris, sekaligus membuka peluang untuk menerima bantuan hibah dalam pelestarian budaya.
“Kami berharap pemerintah dapat mendukung eksistensi dan kegiatan paguyuban ini, termasuk dalam bentuk dukungan anggaran,” tutupnya. (Gun)
Bid. IKP/Kominfo