Singkawang, MC – Pemerintah Kota Singkawang menerima Kunjungan Studi Tiru Wali Kota Magelang beserta rombongan di Balairung, Senin (30/1/2023). Kunjungan ini dilakukan dalam rangka pertukaran informasi terkait Kota Tertoleran di Indonesia sekaligus kegiatan kemitraan antara Pemerintah Kota Singkawang dengan Media Massa.
Pj. Wali Kota Singkawang Sumastro menyambut baik kedatangan Rombongan Wali Kota Magelang yang disambut dengan pertunjukan seni tarian adat TIDAYU (Tionghoa, Dayak dan Melayu). Persembahan tarian ini menjadi simbol keharmonisan kehidupan masyarakat kota Singkawang.
“Sugeng Rawuh, Wali Kota Magelang dan Wakil beserta rombongan telah sudi mengunjungi Kota Singkawang yang dinobatkan sebagai Kota Tertoleran di Indonesia. Predikat ini tentu menjadi sebuah kebanggaan bagi masyarat Kota Singkawang sekaligus menjadi motivasi untuk terus menjaga harmonisasi kehidupan masyarakat,” ujarnya.
Lebih lanjut, Sumastro memperkenalkan beberapa warisan budaya berupa tengara (landmark) Kota Singkawang yang ikonik, yaitu Gereja Katolik Santo Fransiskus Asisi, Masjid Raya dan Vihara Tri Dharma Bumi Raya. Adapula landmark yang baru-baru ini diresmikan, yaitu Gerbang Tama Ka Lawakng, Gerbang Cap Go Meh dan Gerbang Maligai Pesisir.
Ia berharap kunjungan studi tiru Wali Kota Magelang beserta rombongan dalam rangka pertukaran informasi membuahkan hasil melalui representasi pengambaran kehidupan masyarakat Kota Singkawang.
“Landmark ini adalah warisan dari nenek moyang yang menjadi suatu aset berkekuatan moril. Insyaallah, dengan adanya landmark, kehidupan bermasyatakat di Kota Singkawang selalu berjalan dengan damai dan persaudaraan,” tambahnya.
Di sisi lain, Wali Kota Magelang Muchamad Nur Aziz mengatakan Kota Magelang menduduki peringkat keenam yang dianugerahi oleh SETARA Institute pada kegiatan penghargaan Indeks Kota Toleran Award 2021 lalu.
Ia berharap melalui kunjungan ini pihanya dapat mengimplementasikan upaya serupa yang dilakukan oleh Kota Singkawang sehingga memperoleh predikat Kota Tertoleran di Indonesia. Selain itu, pihaknya juga berkeinginan untuk membangun Kota Magelang sebagai salah satu Kota Jasa selayaknya Kota Singkawang.
“Kami memang sengaja datang ke Kota Singkawang dalam rangka mempelajari upaya ataupun langkah perolehan predikat Kota Tertoleran di Indonesia. Selain itu, Kota Singkawang merupakan Kota Jasa dan kami juga ingin belajar cara membangun Kota Jasa. Sehingga, para investor juga boleh berdatangan ke Kota Magelang. Maka dari itu, kami mencoba untuk mewujudkan pelayanan publik yang memadai sesuai yang diharapkan masyarakat,” ujarnya.
Bidang Informasi dan komunikasi Publik