Pranata Humas Ahli Muda Diskominfo menjadi narasumber Pelatihan Jurnalistik SMP/MTs, Rabu (12/6/2024). Foto : Edo/Kominfo

Singkawang, MC – SMK Negeri 1 Singkawang menggelar Pelatihan Jurnalistik tingkat SMP/MTs se Kota Singkawang yang dilaksanakan di Aula SMK Negeri 1 Singkawang, Rabu (12/6/2024).

Mengangkat tema ‘Mengemban Skill Jurnalistik dan Bijak Bermedia Sosial’, Pelatihan ini menghadirkan sejumlah narasumber diantaranya dari Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Singkawang, Ketua Aliansi Jurnalis Singkawang (AJUSI), dan Ketua Aliansi Wartawan Singkawang Bengkayang, Sambas (AWA SINGBEBAS).

Dalam sambutannya, Kepala SMKN 1 Singkawang Yudi Firman Santosa mengatakan kegiatan ini bertujuan untuk memperkenalkan ilmu dan wawasan tentang jurnalistik sedari dini kepada anak-anak sekolah menengah.

“Melalui pelatihan ini, ingin memberikan gambaran tentang dunia jurnalistik dan pengetahuan yang ada di dalamnya. Sehingga anak-anak dapat mengenalnya sejak dini,” jelasnya.

Dengan Pelatihan ini diharapkan, dapat menggali potensi anak-anak yang memiliki minat dalam menekuni bidang jurnalistik kedepannya.

“Dari sini memang diharapkan, kalau ada yang tertarik mendalami ilmu jurnalistik dapat melatih komunikasinya mulai dari sekarang. Paling tidak mendapatkan perkenalan dan ilmu dasar jurnalistik dari para narasumber,” sambungnya.

Berkesempatan menjadi narasumber, Pranata Humas Ahli Muda Diskominfo Singkawang Arfianshah menyebutkan, salah satu sikap yang harus dimiliki untuk mulai memasuki dunia jurnalistik adalah adanya rasa ingin tahu yang tinggi.

Menurut Arfianshah, rasa ingin tahu atau penasaran ini akan menimbulkan kemauan untuk menggali informasi tentang suatu kejadian. Namun tentunya, harus diikuti dengan kemampuan berkomunikasi yang baik.

“Sebenarnya ada satu hal dasar yang harus dimiliki, yakni rasa penasaran yang tinggi akan suatu hal terjadi di sekitar. Dimana dari rasa penasaran itu, timbullah pertanyaan 5W 1H yang bisa dikembangkan menjadi suatu informasi atau berita. Namun memang harus dibarengi dengan skill komunikasi yang baik sehingga informasi tersebut menjadi akurat,” tuturnya.

Selain itu, Arfianshah juga menekankan Pentingnya bermedia sosial dengan bijak. Gunanya untuk dapat menyaring pemberitaan atau informasi yang beredar dan terhindar dari penyebaran hoaks dan penyalahgunaan media sosial untuk hal yang negatif.

“Sekarang ini banyak informasi hoaks yang beredar, penipuan, ujaran kebencian bahkan juga sampai pada tindakan pelecehan dapat terjadi di media sosial. Untuk itu kita harus lebih bijak dalam pemanfaatan sosial media, menyaring informasi dan konten-konten negatif,” tegasnya.

Ia pun berpesan, agar tidak menggunakan sosial media secara berlebihan karena sosial media bersifat candu terlebih untuk anak-anak usia sekolah yang tentu dapat mengganggu waktu produktif belajar.

“Sosial media itu sifatnya candu dan membahayakan, yang dapat menyita waktu tidur dan waktu belajar. Selain itu dapat mengganggu pola pikir dan perilaku pada masa produktif pertumbuhan,” pesannya. (*Do)

Bid. IKP/Kominfo