Singkawang, MC – Ribuan pelajar dari berbagai tingkatan sekolah di Kota Singkawang memadati jalan-jalan utama kota dalam Pawai Lampion Tunas Kelapa dan Lampion Kreasi untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke-64 Pramuka, Sabtu (29/8/2025).

Sebanyak 1.200 peserta menyalakan lampion beraneka corak yang memadukan semangat kepanduan dengan kekayaan budaya lokal.

Pawai dimulai dari Mess Daerah usai bendera start dikibarkan Wakil Ketua Majelis Pembimbing Cabang (Wakamabicab) Gerakan Pramuka sekaligus Wakil Wali Kota Singkawang, Muhammadin. Rute pawai melintasi Jalan Merdeka, Budi Utomo, Setia Budi, Sejahtera, Pangeran Diponegoro, Yos Sudarso, dan kembali finish di Mess Daerah. Ribuan warga tampak antusias menyaksikan iring-iringan lampion yang memancarkan cahaya warna-warni.

Muhammadin menyebut pawai lampion ini bukan hanya perayaan hari jadi Pramuka, melainkan juga cerminan identitas Singkawang sebagai kota penuh toleransi.

“Lampion yang identik dengan warga Tionghoa bisa menyatu dengan simbol tunas kelapa. Inilah bukti Singkawang, kota dengan keragaman budaya, selalu mampu memadukan nilai-nilai kebudayaan dalam kegiatan apapun,” ujarnya.

Menurutnya, semarak lampion kreasi para pelajar juga menjadi simbol generasi muda Singkawang yang penuh inovasi.

“Kreativitas anak-anak kita luar biasa. Ini sekaligus menguatkan Singkawang sebagai kota tujuan wisata,” kata Muhammadin.

Hal senada disampaikan Sekretaris Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Kalimantan Barat, Iwan Gunawan, yang kagum dengan antusiasme warga menyaksikan pawai.

Ia bahkan berencana menjadikan Singkawang tuan rumah pawai lampion Pramuka se-Kalbar pada tahun depan.

“Bisa jadi, Singkawang akan mencatat sejarah sebagai penyelenggara pawai lampion Pramuka terbesar di Indonesia,” ucapnya.

Sementara itu, Ketua Kwartir Cabang Gerakan Pramuka Kota Singkawang, Tri Wahyudi, menegaskan alasan keamanan menjadi dasar penggunaan lampion menggantikan obor.

“Dulu pramuka menggunakan obor, tetapi sekarang diganti lampion atau lampu hias demi meminimalkan risiko,” katanya.

Tri menambahkan, pawai lampion terakhir digelar pada 2019 sebelum terhenti akibat pandemi Covid-19. Tahun ini, pihaknya berkoordinasi dengan Pemerintah Kota Singkawang agar pawai lampion menjadi agenda tahunan.

“Melihat besarnya antusiasme masyarakat, saya yakin kegiatan ini akan menjadi salah satu daya tarik wisata baru Singkawang,” ujarnya. (Gun)

Bid. IKP/Kominfo