Singkawang, MC – Ratusan ASN di Lingkungan Pemkot Singkawang mengikuti Sosialisasi Netralitas ASN dalam Pilkada Serentak 2024 yang digelar Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) di Swiss Bell Hotel, Kamis (22/8/2024).

Acara diawali dengan pengucapan Ikrar bersama Netralitas ASN yang dipimpin Pj Wali Kota Singkawang, Sumastro dan juga sekaligus membuka resmi kegiatan. Sosialisasi  menghadirkan narasumber dari Kemendagri RI yaitu Zaenal Furqon, Rio Setiawan dan Eko Wulandaru.

Pj Wali Kota Sumastro mengungkapkan kontestasi Pilkada memang tidak bisa dipisahkan dengan kepentingan birokrasi. Karena Pilkada nantinya melahirkan pemimpin yang akan memandu jalannya birokrasi pemerintahan di Kota Singkawang.

“Saya melihat Pilkada ini erat hubungannya dengan kepentingan birokrasi dan bersentuhan langsung dengan ASN karena pemimpin hasil Pilkada inilah yang akan memimpin kami di birokrasi,” ungkap Pj Wali Kota.

“Tentulah itu bukanlah hal mudah, tapi sesuai perundangan dan peraturan yang berlaku kami (ASN) wajib netral,” lanjutnya.

“Saya bicara apa adanya saja, terkadang memang kita tidak bisa lepas dari pengaruh pihak-pihak yang menekan kita untuk tidak netral, tapi sesuai ikrar dan komitmen kita, jika ada ASN yang tidak netral, saya selaku pimpinan akan memberikan sanksi tegas,” imbuh Sumastro.

Demi memantapkan sikap netral ASN, Pemkot Singkawang sengaja mendatangkan narasumber yang kompeten di bidangnya. Mengingat banyaknya ASN yang belum memahami tindakan-tindakan yang dinilai melanggar aturan netralitas ASN.

Untuk itu, Sumastro meminta ASN serius mengikuti sosialisasi hingga usai dan bertanya kepada narasumber secara detail yang selanjutnya untuk disampaikan kepada rekan-rekan sesama ASN di tempat kerjanya masing-masing.

“Kami minta penjelasan narasumber terutama hal-hal yang masih berada dalam zona abu-abu, apakah boleh atau tidak ASN berada di ranah tersebut agar ASN tidak terjebak dalam hal-hal yang membuat masalah di kemudian hari,” kata Sumastro.

“ASN yang hadir silakan bertanya pada narsum secara detail serius ikuti sosialisasi ini karena ini sangat penting,” ucapnya.

Sejarah demokrasi di Indonesia memang tidak lepas dari banyaknya pengorbanan anak bangsa hingga lahirlah Pilkada serentak 2024.

Oleh sebab itu, Sumastro ingin seluruh pihak berdemokrasi secara dewasa dan bijak serta jauh dari sikap anarkis.

“Kita perlu dewasa berdemokrasi, sebuah demokrasi yang bijak serta jauh dari anarkis, jangan sampai dengan dalih demokrasi malah membuat kerugian bagi negara akibat tidak siap menerima kekalahan dalam kontestasi politik,” pesannya.

Hal yang tak kalah penting yang disampaikan Pj Wali Kota kepada ASN tentunya mengenai pengunaan media sosial yang bijak di masa-masa Pilkada.

Ia menegaskan ASN jangan sampai terlibat dalam penyebaran ujaran kebencian dan berita bohong seputar Pilkada yang berpotensi menimbulkan kericuhan di tengah masyarakat.

“Itu juga jangan lupa, jari-jari ASN itu jangan mudah untuk menyebarkan hal-hal bersifat ujaran kebencian dan berita-berita yang tidak kebenarannya melalui media sosial,” tegas Sumastro.

“Bijaklah dalam bermedia sosial,” tutupnya.

Sementara, Kepala BKPSDM, Sutiarno mengatakan selain agar ASN bersikap netral tujuan lain sosialisasi ini supaya ASN mampu menyelaraskan antara peran dan fungsinya sebagai pelayan publik yang profesional melalui komitmen bersama semua pihak melalui pengawasan intensif, bebas dari segala bentuk pengaruh manapun serta tidak berpihak pada kepentingan apapun. (Gun)

Bid. IKP/Kominfo