Singkawang, MC – Volume sampah di Kota Singkawang pada minggu pertama bulan Ferbruari terpantau mencapai angka 100,6 ton/meter kubik. Hal itu akibat lonjakan jumlah kunjungan wisatawan yang ingin menyaksikan kemeriahan perayaan Imlek 2575.

Hal itu disampaikan Kepala UPT Pengelolaan Persampahan Dinas Lingkungan Hidup Kota Singkawang, Agung Ananta Prabowo di Ruang Kerjanya, Kamis (16/2/2024).

Jika dirata-ratakan, volume sampah pada 6 hingga 10 Februari 2024 (malam perayaan Imlek) mencapai 94 ton/meter kubik per hari, yang didominasi sampah plastik makanan dan sisa-sisa perayaan malam Imlek (sampah kertas kembang api/petasan).

“Sebenarnya mulai tanggal 6 Februari itu volume sampah di Singkawang sudah meningkat tajam, namun terjadi penurunan tapi tidak signifikan, masih dikisaran 90-100 ton perhari,” ucapnya.

“Sampahnya berupa plastik makanan dan kertas sisa petasan/kembang api,” tambahnya.

Adanya kepercayaan warga Tionghoa yang melarang membersihkan rumah serta membuang sampah selama perayaan Imlek mulai dari hari pertama hingga hari ketiga perayaan, sedikit berdampak pada menurunnya volume sampah 30-35 persen dari sebelumnya.

Bahkan, mereka meminta petugas untuk tidak membersihkan sisa petasan yang berserakan di area rumahnya, karena bisa menghilangkan hoki/keberuntungannya.

Untuk itu, Agung memerintahkan kepada bawahan untuk menghargai keyakinan tersebut dan lanjut membersihkannya ketika diperbolehkan.

“Warga Tionghoa ini kan ada kepercayaan yang melarang untuk bersih-bersih rumah dan buang sampah, bahkan mereka minta petugas kami jangan membersihkan sisa petasan yang ada di sekitar rumah mereka. Jadi demi menghargai keyakinan mereka, saya perintahkan tim untuk tidak membersihkan sisa petasan di area pemukiman warga Tionghoa khususnya di sekitar jalan P. Diponegoro, Sejahtera, Niaga dan sekitar kawasan Pasar Hongkong,” pungkasnya.

Bidang Informasi dan Komunikasi Publik