Singkawang, MC – Dengan segala kemajemukan etnis dan budaya, Singkawang telah menghidupi nilai toleransi dan keberagaman. Sehingga Kota Singkawang dinobatkan sebagai Kota Toleransi se Indonesia.
Terkait predikat ini, Badan Pembinaan Ideologi Pancasila melakukan tatap muka dengan Wali Kota Singkawang beserta jajaran dalam rangka mencegah intoleransi dan radikalisme masyarakat di kantor Wali Kota, Selasa (4/5/2021).
Sesuai dengan arahan Presiden Republik Indonesia, Kepala Sub Direktorat Pengendalian II BPIP, Riswan mengatakan hukum di Indonesia harus berasaskan pada nilai-nilai Pancasila. Ia berharap dengan pertemuan ini memberikan masukan terkait kebijakan yang bernilai Pancasila.
“Bahwa seyogyanya hukum di Indonesia harus berasaskan pada nilai-nilai Pancasila. Nantinya, akan diadakan pertemuan untuk memperoleh masukan-masukan terkait kebijakan yang bernilai Pancasila. Saya melihat di SIngkawang sudah menerapkan nilai Pancasila. semoga hal ini juga bisa diterapkan di kota-kota lain di Indonesia.” katanya.
Selain itu, audiensi BPIP ini dimaksudkan untuk koordinasi pengendalian Pancasila di daerah-daerah. BPIP berkoordinasi dengan Badan Kesatuan Bangsa dan Politik kota Singkawang terkait pelaksanaan ideologi Pancasila di kota Singkawang.
“Kami mencoba untuk mematok koordinasi pengendalian Pancasila di daerah, khususnya yang selama ini sudah dilaksanakan oleh kota Singkawang. Pada penerapannya, kami akan berkoordinasi dengan kesbangpol kota Singkawang terkait pelaksanaan ideologi Pancasila di kota Singkawang. Niatannya supaya pembinaan yang dilakukan Pemerintah Pusat selaras dengan Pemerintah Daerah.” ujarnya.
Sementara, Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie mengapresiasi kunjungan BPIP dalam meningkatkan penerapan ideologi Pancasila di kota Singkawang. Menilik jejak proklamator Indonesia, Tjhai Chui Mie mengungkapkan inspirasi dari upaya Presiden pertama Indonesia yang membesarkan dan menjadikan negara Indonesia sebagai negara yang besar dan kuat. Baginya, masyarakat yang menerapkan ideologi Pancasila di kehidupan sehari-hari memiliki rasa persatuan yang kokoh terhadap provokasi yang memecah-belah bangsa.
“Kunjungan BPIP ini adalah suatu bentuk perhatian di tengah situasi pandemi untuk masyarakat Kota Singkawang agar dapat meningkatkan ideologi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Predikat kota Toleran ini harus kita pertahankan dan terus perjuangkan, karena masyarakat yang memiliki ideologi Pancasila tidak mudah untuk digoyahkan dengan berbagai bentuk provokasi yang memecah-belah bangsa.” ujarnya.
Ia berharap agar masyarakat Indonesia bisa mengamalkan ideologi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari. Ia mengungkapkan pengamalan ideologi Pancasila ini dapat dilihat dari berbagai macam bentuk perayaan agama dan kebudayaan di kota Singkawang, seperti Imlek dan Cap Go Meh, Idul Fitri dan Natal.
“Jika ideologi Pancasila ini bisa diterapkan di seluruh Indonesia, segala bentuk perpecahan dapat ditangkis dengan adanya persatuan bangsa. Khususnya pada bulan suci Ramadan ini, sedemikan rupa kota Singkawang dihiasi ornamen-ornamen simbolis untuk memeriahkan dan menyambut bulan suci Ramadan dan Idul FItri 1442 H.” ujarnya.