Singkawang, MC – Upaya Pemerintah Kota Singkawang dalam merawat toleransi sejak usia dini mendapat sorotan positif dari Kantor Staf Presiden (KSP). Saat meninjau SMPN 4 Singkawang, Jumat (28/11/2025), Tenaga Ahli KSP Christoper Nugroho menyebut Singkawang telah menjalankan pembinaan ideologi Pancasila secara sistematis dan berkelanjutan di seluruh jenjang pendidikan.
Kunjungan tersebut diwarnai dialog antara Christoper dan sejumlah siswa mengenai pemahaman serta praktik nilai Pancasila dalam keseharian.
Ia menilai pendekatan pendidikan karakter yang dilakukan Pemkot Singkawang berperan kuat dalam mengantarkan kota itu meraih predikat Kota Tertoleran nasional tiga tahun berturut-turut.
“Penguatan ideologi yang dilakukan Pemkot Singkawang sangat mengesankan. Ini sejalan dengan Astacita Presiden untuk memperkuat Pancasila, HAM, dan demokrasi. Dan yang terpenting, penguatan itu dimulai dari sekolah,” ujar Christoper.
Christoper menyebut, tugas KSP untuk memastikan implementasi prioritas nasional membuat pihaknya harus melihat langsung bagaimana pembinaan Pancasila dijalankan di daerah.
Dari hasil tinjauannya, ia menyimpulkan Singkawang telah membangun ekosistem pendidikan yang konsisten menanamkan karakter kebangsaan mulai dari sekolah dasar hingga menengah atas.
Sementara itu, Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie, menilai kunjungan KSP menjadi dorongan bagi pemerintah kota untuk terus memperkuat program pendidikan karakter. Ia menekankan pentingnya memadukan pemahaman teori Pancasila dengan praktiknya dalam perilaku sehari-hari.
“Kita ingin anak-anak tidak hanya menghafal pelajaran Pancasila, tetapi mampu mempraktikkan nilai-nilai setiap sila dalam kehidupan,” ujarnya.
Menurutnya, keberagaman etnis dan budaya di Indonesia hanya dapat dijaga melalui penghayatan nilai persatuan yang tertanam sejak dini. Karena itu, menanamkan Pancasila menjadi langkah strategis dalam merawat keharmonisan sekaligus mencegah potensi provokasi yang dapat memecah belah masyarakat.
“Bangsa kita besar dan beragam. Pancasila telah terbukti mempersatukan kita. Jika tidak dirawat sejak dini, maka kita akan mudah terprovokasi oleh pihak yang tidak bertanggung jawab,” katanya.
Ia berharap Singkawang yang dikenal memiliki tradisi toleransi kuat dapat menjadi rujukan nasional dalam membangun harmoni sosial.
“Kita ingin Singkawang menjadi duta Pancasila di Indonesia, agar daerah lain bisa mencontohnya,” ujarnya. (Gun)
Bid. IKP/Kominfo




