Singkawang, MC – Seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk, maka kebutuhan akan pangan pun meningkat di berbagai belahan dunia. Namun pertumbuhan jumlah penduduk ini akan menjadi masalah apabila tidak berbanding lurus dengan produksi pangan.

Seringkali didapati kelangkaan pangan juga diperburuk dengan kondisi perubahan iklim yaitu kekeringan dan banjir. Krisis pangan ini menuntut pemerintah untuk berpikir keras dan mengambil langkah antisipasi yang mendorong masyarakat untuk mengkonsumsi bahan pangan hasil bumi yang memiliki ketahanan terhadap perubahan cuaca.

Untuk itu, Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan Provinsi Kalimantan Barat menggelar Talkshow “Keladi Singkawang Menyapa Dunia” di Restoran Kampung Batu, Rabu (10/8/2022). Kegiatan yang mengangkat tema “Olahan Komersial Keladi Singkawang Menuju Pangan Berkelas” ditujukan untuk mempromosikan produksi pangan lokal yang dihasilkan oleh para petani Kota Singkawang.

Dalam sambutannya, Staf Ahli Wali Kota Singkawang Bidang Kemasyarakatan dan SDM Bujang Syukri menyambut baik penyelenggaraan kegiatan talkshow yang digagas oleh Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Barat ini.

Ia juga berterimakasih kepada Bank Indonesia perwakilan Kalimantan Barat yang telah membantu mempopulerkan Keripik Keladi SAHIRA Singkawang dalam pertemuan G20 di Bali.

Selain para petani lokal, Bujang Syukri menilai kegiatan ini menjadi suatu bentuk dukungan serta keseriusan pemerintah dalam mendukung para pelaku UMKM. Banyaknya inovasi produk olahan keladi bernilai komersial tinggi yang dikemas oleh para UMKM kota Singkawang menjadi pendorong dilaksanakannya kegiatan ini.

“Atas nama Pemerintah Kota Singkawang, saya ucapkan terimakasih kepada Bank Indonesia perwakilan Kalimantan Barat dan berbagai pihak lainnya yang telah membantu dan mengawal perjalanan keripik Singkawang menjadi salah satu suguhan pertemuan G20 di Bali,” ujarnya.

Ia pun mengajak masyarakat untuk mencintai produk olahan pangan lokal. Ia mengatakan hasil bumi dari para petani lokal juga memiliki kualitas yang baik. Hasil bumi ini kemudian dikemas menarik oleh para pelaku UMKM dan diperjualbelikan secara massif dan seluas-luasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Kalimantan Barat Heronimus Hero mengatakan keladi yang diproduksi para petani Kota Singkawang kini telah mendunia. Oleh karena itu, Ia meminta seluruh pelaku UMKM untuk lebih melek perkembangan teknologi guna memasarkan produk-produk olahan pangan.

“Singkawang kini telah menyapa dunia melalui pangan lokalnya yaitu Keladi atau Talas. Melalui kegiatan talkshow ini, kita berupaya untuk tidak hanya mempromosikan produk olahannya saja. Kita juga semakin mengetahui ragam-ragam manfaat dari pangan lokal tersebut bagi kesehatan,” ujarnya.

Bidang Informasi dan Komunikasi Publik