Singkawang, MC – Wali Kota Singkawang Tjhai Chui Mie mengaku kecewa terhadap sejumlah pekerjaan fisik yang dilakukan sejumlah kontraktor seperti di pekerjaan Jalan Padat Karya dan Turap Sungai Kota Singkawang.

“Kita sangat kecewa dengan kontraktor-kontraktor yang dapat atau menang lelang pekerjaan fisik seperti sungai, ini salah satu hal yang mengecewakan kita kecewa,” ungkapnya, Jumat (13/12/2019).

Kekecewaan Wali Kota sebagaimana hasil peninjauan langsung dirinya atas sejumlah pekerjaan fisik di Kota Singkawang. Karena dari informasi di lapangan, kata Tjhai Chui Mie, pekerjaan pembangunan di Sungai Singkawang bakalan tidak selesai tepat waktu.

Tak sekedar kecewa, ia pun sudah memanggil dinas terkait mengenai hal ini. Wali Kota meminta data seperti nama CV atau PT, siapa saja terlibat yang melakukan pekerjaan tersebut.

“Atas tinjauan saya tentu akan kita beriksan sanksi berat. Siapa siapa saja nama nama itu kita harus blacklist, mereka tidak boleh lagi ikut tender di kota Singkawang karena itu merugikan pemerintah tapi juga merugikan masyarakat Kota Singkawang,” tegasnya.

Ia menegaskan sikapnya ini terkait kelangsungang perencanan pembangunan yang sudah ditetapkan. Karena baginya siapun orangnya dengan membawa perusahaan apakah PT atau CV kalau sudah mau ikut tender pekerjaan fisik berarti pelaksana sudah tahu dan mengerti target, kualitas hingga resiko yang bakal dihadapi.

“Kalau pekerjaan sudah begini berarti mereka yang ikut tender lalu memang tidak stand by atau tidak siap hingga pekerjaan tidak mencapai target yang sudah ditentukan,” jelasnya.

Makanya kedepan tahun 2020, selaku kepala daerah Tjhai Chui Mie mengingatkan siapapun yang ikut tender sebuah pekerjaan fisik harus betul betul berkemampuan di bidangnya. Selain itu Wali Kota mengingatkan agar siapun yang menang dalam tender selaku pelaksanan harus mau bekerja dan berkomitmen mempertanggung jawabkan pekerjaan baik kepada pemerintah maupun masyarakat luas.

Apalagi persoalan pembangunan turap sungai tersebut hal tersebut merupakan bagian dari perencanan Pemkot selain menata sungai juga antisipasi dampak banjir, dengan harapan dalam kondisi normal tidak terjadi banjir atau menggenangi daerah tertentu.

“Hitungannya kan jika kondisi normal misalkan hujan dalam hitungan jam sebuah wilayah di bantaran sungai itu tidak tergenang atau banjir. Kalau sudah diluar itu seperti hujan berhari-hari ditambah air pasang itu sudah kuasa Tuhan,” katanya

Jika hal ini tak terpenuhi, maka terpaksa Pemkot menganggarkan lagi untuk tahun depan yang seharusnya tahun ini sudah bisa diselesaikan sesuai target yang direncanakan.

“Bagi saya sebagai kepala daerah, saya butuh mereka atau siapapun yang ikut tender nantinya harus siap. Jika mau ikut koreksi dulu kemampuan bekerjanya, jika tidak mampu maka jangan ikut tender. Kalau tidak mampu masih melakukan ya dosa besar itu dilakukan,” katanya.

Bagi perusahaan konstruksi yang sudah gagal dan diblacklist, ia mengatakan lebih baik tidak ikut tender. “Kan saya sudah bilang bekerjalah sebaik mungkin utamakan kualitasnya dulu, jangan sampai sebulan dua bulan pekerjaan fisik itu sudah rusak termasuk proyek penunukkan langsung,” jelasnya

Kedepan, ia sudah memiliki rencana strategis mengatasi masalah jangan sampai terulang. Oleh sebab itu, ia sudah memberikan langkah langkah kepada dinas yang memili program pekerjaan untuk mendata dan memprioritaskan pekerjaan mana dulu yang patut dilaksanakan. Misalkan ibaratnya pekerjaan yang berat dengan resiko tinggi dulu dikerjakan barulah pekerjaan yang dianggap ringan sehingga tidak menumpuk di akhir tahun.

“Makanya saya arahkan dalam setiap triwulan paket pekerjaan fisik mana yang didahulukan dulu untuk dikerjakan dengan mempertimbangkan segala resiko,” terangnya.

Bagi pekerjaan fisik yang saat ini tidak bisa memenuhi target maka setelah diblacklist kemungkinan pemerintah akan membayar yang sudah dikerjakan. “Ini sebagai bentuk sanski juga apalagi pekerjaan pekerjaan kan juga didampingi oleh tim TP4D,” tegasnya.

Selain masalah pekerjaan pembangunan sungai, Wali Kota Singkawang juga menyoroti pekerjaan di Jalan Padat karya, ia menganggap pekerjaan ini juga mengecewakan karena dianggap tidak menyelesaikan target yang ada.

MC. Kota Singkawang