Singkawang, MC – Vaksinasi COVID-19 bagi kaum lanjut usia (Lansia) kota Singkawang mulai diberikan, Sabtu (20/3/2021). Kaum lansia yang berumur diatas 60 tahun keatas menjadi target prioritas Dinas Kesehatan kota SIngkawang. Kelompok lansia dipilih sebagai prioritas vaksin karena mereka lebih rentan terinfeksi COVID-19.
Kegiatan vaksinasi dosis pertama bagi kaum lansia dilaksanakan di dua tempat yang berbeda, yaitu di Basemen Aula Timotius GKKB Singkawang dan Puskesmas Singkawang Tengah. Prioritas pemberian vaksinasi ini dilaksanakan berdasarkan wilayah tinggal penerima vaksinasi.
Vaksinasi dosis pertama kaum lansia kota SIngkawang dilakukan oleh UPT Puskesmas Singkawang Barat II dan UPT Puskesmas Singkawang Tengah I. Di Singkawang Barat tercatat 55 orang target penerima vaksin. Sedangkan, tercatat 50 orang target penerima vaksin di Singkawang Tengah.
Di setiap lokasi, tercatat 5 vial vaksin multidose dan 50 alat suntik yang dipergunakan. Berbeda halnya dengan kalangan usia lainnya, interval pemberian vaksinasi dosis kedua berjarak 28 hari.
“Untuk kaum lansia, interval vaksinasi dosis kedua jaraknya 28 hari. Jadi, berbeda dengan kalangan usia dewasa lainnya yang berjarak 14 hari. Hal ini dilakukan karena mengingat adaptasi kondisi tubuh kaum lansia terhadap vaksinasi yang diberikan,” kata Hendri Aprianto, Kepala UPT Singkawang Barat II.
Ia mengatakan terdapat perbedaan pertanyaan yang lebih spesifik untuk mengetahui kondisi tubuh kaum lansia (RAPUH skor) pada proses skrinning. Selain itu, pertanyaan ini perlu disampaikan untuk memperkecil resiko terjadinya Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang serius.
“RAPUH skor yang menjadi poin penting pada proses skrinning seperti kesullitan menaiki 10 anak tangga, sering merasa kelelahan, memiliki paling sedikit 5 dari 11 penyakit, kesulitan menempuh perjalanan berjarak 100-200 meter, dan kenaikan atau penurunan berat badan yang signifikan dalam setahun terakhir,” ujarnya.
Ia mengatakan penanganan pertama KIPI pada kaum lansia tidak berbeda dengan kalangan usia dewasa lainnya, seperti ruangan khusus, infus, dan obat-obatan medis yang telah diresepkan. Untuk itu, Hendri meminta agar kaum lansia yang menerima vaksin ditemani keluarga.
“Untuk masyarakat yang orangtuanya (lansia) divaksin, dapat ditemani satu orang anggota keluarga saja. Di setiap lokasi, untuk penangganan pertama KIPI masing-masing tempat pasti ada ruangan khusus observasi, infus, dan obat-obatan medis yaitu Epinephrine,” katanya.
Epinephrine bekerja dengan cara melemaskan otot-otot saluran pernapasan dan meningkatkan ketegangan pada pembuluh darah. Obat ini bekerja dengan cepat untuk memicu kerja jantung, meningkatkan tekanan darah, melegakan pernapasan, meredakan ruam, dan mengurangi pembengkakan di wajah, bibir, dan tenggorokan. *MC/VV