Singkawang, MC – Polres Singkawang menggelar apel gelar pasukan Operasi Bina Karuna Kapuas 2022 di halaman mapolres, Selasa (8/3/2022). Apel yang dipimpin oleh Kapolres Singkawang ini digelar dalam rangka pencegahan dan penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di wilayah Kota Singkawang.
Kapolres Singkawang Prasetiyo Adhi Wibowo mengatakan pada awal triwulan tahun 2022 telah terjadi sebanyak 60 kasus karhutla di sejumlah daerah di Kalimantan Barat. Ia menambahkan kabut asap yang berasal dari karhutla menimbulkan dampak yang menganggu aktivitas pertumbuhan, mobilitas dan kesehatan masyarakat seperti gangguan pernafasan dan kerusakan saraf otak.
“Pada tahun 2022, selama bulan Januari hingga bulan Maret telah terjadi 60 kasus karhutla di sejumlah daerah di Kalimantan Barat. Kabut asap akibat karhutla ini menimbulkan dampak pada keberlangsungan hidup seperti terhambatnya pertumbuhan ekonomi, gangguan pernafasan, menghambat lalu lintas transportasi darat, laut dan udara,” ujarnya.
Adapun data luasan karhutla di Kalimantan Barat selama lima tahun terakhir dilaporkan mengalami peningkatan pada tiap tahunnya. Kejadian karhutla pada tahun 2019 adalah kejadian terparah yang pernah dialami dengan luasan sebesar 151,07 Ha areal hutan dan lahan yang terbakar.
Maka dari itu, kata kapolres diambil langkah preemtif antara lain pemetaan lokasi titik panas api (hotspot), deteksi dini, melakukan himbauan dan sosialisasi kepada pihak perusahaan dan masyarakat, berkoordinasi dengan berbagai instansi lainnya. Selain itu, mendorong pemberdayaan peran dan tupoksi pemerintah daerah, Bhabinkamtibmas, Bhabinsa, stakeholder terkait serta peran tokoh masyarakat.
Pasukan Bina Karuna Kapuas 2022 diinstruksikan untuk melakukan patroli bersama, mendatangi lokasi hotspot, serta mengajak peranan perusahaan dan masyarakat sebagai upaya preventif guna mengantisipasi karhutla. Kemudian, upaya penegakan hukum menjadi upaya terakhir yang dilakukan dalam rangka penanggulangan karhutla yang ada.
“Jika ditemukan titik api, segera dipadamkan. Laksanakan patroli terpadu TNI/Polri, Manggala Agni dan Masyarakat Peduli Api serta mapping desa-desa yang berpotensi terjadinya karhutla. Saya mengajak seluruh peserta gelar pasukan dan semua elemen masyarakat untuk bersinergi memberikan solusi bagi permasalahan karhutla di Kalimantan Barat,” ujarnya.
Bidang Informasi dan Komunikasi Publik