Singkawang, MC – Pemerintah Kota Singkawang gerak cepat dalam mengantisipasi perubahan inflasi dan potensi kenaikan harga pangan menjelang hari besar keagamaan.
Berdasarkan data yang dikeluarkan BPS Kota Singkawang per Februari 2025 menyebutkan, inflasi year-on-year berada di -0,11% dan Inflasi month-to-month -0,12%.
Dengan komoditi yang menjadi penyumbang deflasi utama Kota Singkawang salah satunya tarif listrik, daging ayam ras, telur ayam ras, bawang merah, dan ikan tongkol.
“Terkait antisipasi kenaikan harga pangan menjelang hari besar keagamaan Ramadan dan Idul Fitri. Kita perlu sama-sama langsung tinjau pasar kita, ada gerakan kita untuk melihat langsung harga di lapangan,” kata Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie pada Rapat Koordinasi TPID, Selasa (4/3/2025).
Tjhai Chui Mie menyebut, Pemerintah Kota Singkawang sejatinya telah rutin mengadakan program Gerakan Pangan Murah dan Operasi Pasar. Tapi di luar itu, ia ingin mengingatkan agar para pedagang tidak melakukan penimbunan stok barang sehingga tidak berdampak pada kenaikan harga.
“Kita sudah ada gerakan pangan murah dimulai besok, jadi mau mengingatkan kepada pedagang, untuk tidak menimbun stok sehingga apa yang dibutuhkan masyarakat menyambut lebaran bisa dipenuhi,” katanya.
Pada kesempatan yang sama, Wakil Wali Kota Singkawang Muhammadin turut meminta komitmen dan sinergitas terutama pada perangkat daerah terkait yang program kegiatannya bersinggungan langsung dengan pengendalian inflasi daerah.
“Bagi Dinas Pertanian, Dinas Perdagangan dan UKM selain menghadirkan program operasi pasar dan gerakan pangan murah. Selalu upayakan inovasi-inovasi lain dalam pengendalian inflasi,” tuturnya.
Hal itu bukan tanpa sebab, karena menurut Muhammadin terdapat kondisi sewaktu-waktu dimana suatu komoditi bisa kembali mendorong terjadinya inflasi.
“Ada kondisi sewaktu-waktu di mana komoditi seperti cabai bisa kembali mendorong inflasi, jadi program pekarangan lestari juga harus tetap didorong. Kita bersyukur bahwa untuk wilayah Kalimantan Barat dan Singkawang kondisinya cukup baik, namun jika tidak diantisipasi bisa saja melonjak kembali,” ujarnya. (Do)
Bid. IKP/Kominfo