Singkawang, MC – Hari pertama Operasi Zebra Kapuas 2025 di Jalan Diponegoro, Senin (17/11/2025) memperlihatkan masih rendahnya disiplin berlalu lintas di Kota Singkawang.

Satlantas Polres Singkawang menemukan banyak pengendara di bawah umur didominasi pelajar SMP usia 14–15 tahun mengendarai motor tanpa helm.

Kasat Lantas Polres Singkawang, AKP Raden Bagus Aryo Wibowo, mengatakan pelanggaran itu sangat berbahaya. “Saat kecelakaan, benturan kepala ke aspal bisa fatal. Bahkan ada pengendara yang mencoba kabur dan justru menabrak pengguna jalan lain hingga luka-luka,” katanya, Selasa (18/11/2025).

Dalam operasi tersebut, polisi mengamankan 21 kendaraan, termasuk pengguna knalpot brong. Sebagian sudah diambil kembali setelah pemilik memenuhi ketentuan, namun knalpot brong tetap disita. Penindakan juga diterapkan terhadap balap liar, pelanggaran arus, dan pelanggaran lain yang dinilai membahayakan.

AKP Raden Bagus menyoroti rendahnya kesadaran penggunaan helm. Banyak warga beralasan jarak dekat sehingga tidak memakai helm. “Kalau dekat, lebih baik berjalan kaki. Tanpa helm tetap berbahaya,” katanya.

Terkait banyaknya pengendara bocah, Satlantas akan menggencarkan sosialisasi ke sekolah-sekolah, mulai dari SMP 1 hingga SMP 7 serta beberapa SMA. Edukasi dini dinilai penting karena anak di bawah 17 tahun belum layak mengendarai motor.

“Orang dewasa saja sering tidak lulus ujian SIM. Anak-anak masih tinggi egonya suka standing, balap, atau memacu kecepatan. Ini yang harus dicegah,” ujarnya.

Sosialisasi direncanakan mulai pekan ini di SMP 1 dan SMP 7. Ia berharap edukasi dapat meningkatkan kesadaran dan menekan risiko kecelakaan di Singkawang. (MC)

Bid. IKP/Kominfo