Singkawang, MC – Dinas Kesehatan dan KB Kota Singkawang melakukan Evaluasi Intervensi untuk kelurahan target Open Defecation Free (ODF) tahun 2024 dan Rencana Percepatan Program ODF tahun 2025 di Ruang Bumi Bertuah Kantor Walikota, Rabu (26/9/2024).

Dihadiri Pj Wali Kota Singkawang, Sumastro, evaluas berfokus pada diskusi terkait pemantapan tugas dan fungsi serta kendala yang dihadapi stakeholder terkait dalam mencapai target RPJMN 2020-2024 bidang perumahan dan permukiman.

Dalam arahannya, Pj Wali Kota, Sumastro menyebut bebas buang air besar sembarangan (BABS) tidak sekedar penyediaan fasilitas toilet yang layak, namun lebih kepada mindset/cara berpikir masyarakat yang belum menyadari akan pentingnya kesehatan lingkungan.

Untuk itu, Sumastro meminta jajaran terkait mampu memutus mata rantai peradaban BABS di Singkawang.

“Ini lebih kepada mindset berpikir masyarakat yang masih menyepelekan pentingnya kesehatan lingkungan, bukan hanya sekedar fasilitas BAB nya,” sebut Pj Wali Kota.

“Sudah saatnya di Singkawang tidak ada lagi peradaban BABS,” lanjutnya.

Sumastro memotivasi jajarannya tetap konsisten jalankan tugas dengan niat membantu masyarakat meraih kehidupan yang lebih baik.

“jika ada kendala, kita harus tetap konsisten bukan hanya sekedar jalankan tugas, tapi niatkan untuk bantu orang lain agar hidupnya lebih baik, mindset dan peradabannya berubah jadi baik,” ujar Sumastro.

Sementara, Kepala Dinas Kesehatan dan KB, dr. Achmad Hardin mengatakan Singkawang baru mencapai 46,2 persen ODF dari target nasional 90 persen.

Untuk sementara, pihaknya masih terkendala permasalahan lahan perumahan penduduk yang sempit untuk membangun fasilitas sanitasi yang layak khususnya di wilayah Singkawang Barat dan Tengah yang dikenal padat penduduk.

“Untuk Singkawang dari target nasional 90 persen ODF, kita baru mampu mencapai 46,2 persen,” kata Hardin.

“Ada daerah yang berprestasi seperti kelurahan Nyarumkop dan Masyasopa yang sudah capai 100 persen ODF,” lanjutnya.

“Namun di daerah Singkawang Barat dan Tengah, kita memang terkendala masalah lahan rumah warga yang sempit untuk bangun fasilitas sanitasinya, itulah kendala kita untuk bisa mencapai target ODF nasional,” tambah Hardin.

Namun Hardin optimis, pihaknya bersama stakeholder terkait mampu terus tingkatkan persentase ODF di Singkawang meski belum mencapai target nasional di akhir 2024. (Gun)

Bid. IKP/Kominfo