Singkawang, MC – Wali kota Singkawang, Tjhai Chui
Mie melalui Asisten Pemerintahan Setda Kota Singkawang, Heri Apriyadi membuka
Talkshow Minat Baca yang diselenggarakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Singkawang,
di Balairung Kantor Wali Kota, Rabu (18/7/2019).
Kegiatan tersebut, mendatangkan narasumber dari Ketua TP PKK Singkawang dan Psikolog.”Maksud dari kegiatan ini adalah untuk memberikan gambaran umum kepada masyarakat dalam meningkatkan minat dan kegemaran membaca,” kata Heri.
Sementara tujuan, diharapkan dapat meningkatkan
pemahaman masyarakat sehingga dapat berperan aktif mendukung kegiatan
peningkatan minat baca.
Pemkot Singkawang, katanya, dalam meningkatkan
minat baca masyarakat telah memiliki tugas pokok dan fungsi di bidang
perpustakaan. Kebijakan Pemkot Singkawang yang dimaksud adalah rangkaian konsep
yang menjadi garis besar atau rencana dalam pengelolaan minat baca masyarakat.
“Sedangkan minat baca masyarakat yang
dimaksud adalah aktivitas yang dilakukan dengan penuh ketekunan dan cenderung
menetap dalam rangka membangun pola komunikasi dengan diri sendiri agar pembaca
dapat menemukan makna tulisan dan memperoleh informasi sebagai proses tranmisi
pemikiran untuk mengembangkan intelektual dan pembelajaran sepanjang
hayat,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua TP PKK
Singkawang, Juli Wahyuni mengatakan, masih rendahnya minat baca generasi
milenial dan masih kurangnya kegemaran membaca anak-anak, sehingga untuk
mengentaskan isu permasalahan ini setidaknya perlu kerjasama dan kepedulian
masyarakat yang terwakili oleh PKK.
Menurutnya, orangtua memiliki peran sentral dalam
menumbuhkan minat baca anak, keluarga menjadi sekolah pertama bagi anak-anak,
dengan demikian posisi orangtua adalah menyiapkan bahan bacaan sekaligus
membimbing anak-anak dalam menumbuhkembangkan minat baca.
“Orangtua dapat menumbuhkan minat baca pada
anak dengan cara sebagai berikut, kenalkan anak dengan buku sedini mungkin,
dorong anak bercerita tentang apa yang telah didengar atau dibacanya, ajak anak
ke toko buku/perpustakaan, membeli buku yang menarik untuk anak, sisihkan uang
untuk membeli buku, nonton filmnya dan beli bukunya, ciptakan perpustakaan
keluarga, tukar buku dengan teman,”imbuhnya.
Kemudian, hilangkan penghambat seperti TV atau
Playstation, beri hadiah (reward), jadikan kegiatan membaca sebagai kebiasaan
setiap hari, ubah cara baca ketika anak kurang atau tidak tertarik dengan buku,
buat buku sendiri untuk anak dan jadilah teladan orangtua yang lebih berdampak
daripada kata-kata.
MC. Kota Singkawang