Singkawang, MC – Pendidikan anak usia dini (PAUD) merupakan salah satu program prioritas pembangunan pendidikan nasional yang diarahkan demi mewujudkan pendidikan yang berkeadilan, bermutu dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.

Dalam hal ini, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia menempatkan penanggulangan stunting sebagai salah satu program pada jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Hal ini menunjukkan bahwa penyelesaian stunting bukan sekedar masalah kesehatan dan gizi.

Menjawab persoalan tersebut Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Singkawang menggelar pelatihan dalam rangka penguatan kapasitas Bunda PAUD kota Singkawang di Aula Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Singkawang, Senin (13/9/2021). Kegiatan dibuka Wakil Wali Kota Singkawang Irwan, melibatkan 25 peserta diantaranya camat, lurah, TP-PKK, dan puskesmas dalam penanganan stunting melalui layanan PAUD se-kota Singkawang.

Irwan berharap pelatihan ini dapat memberikan manfaat dan menambahkan wawasan kepada Bunda PAUD kota Singkawang.

“Harapannya, melalui pelatihan ini, anak-anak pada usia emas ini mendapatkan perhatian dan pendidikan yang berkualitas. Sehingga, nantinya mereka bertumbuh menjadi generasi bangsa yang berakhlak mulia dan berpendidikan.” ujar Irwan.

Ia berpesan agar masyarakat yang memiliki anak usia emas kisaran 0-2 tahun untuk berperan aktif dan bekerjasama dalam memberikan perhatian dan pendidikan kepada anak di masa pandemi Covid-19. Ia berharap melalui layanan PAUD yang berkualitas bisa mencetak anak-anak usia emas yang akan bertumbuh menjadi generasi yang berkualitas dan produktif.

“Generasi pemuda kota Singkawang yang berkualitas dan produktif dapat menjadi jawaban yang bermanfaat untuk menghadapi tantangan perkembangan dunia. Kreatifitas dan inovasi mereka sangat dibutuhkan untuk menbangun negara, khususnya kota Singkawang.” ujarnya.

Sementara,  Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Singkawang Asmadi menilai anak-anak pada usia dini merupakan anak-anak usia emas dimana efektifitas daya serap pengetahuan anak terhadap pendidikan sangat besar.

Asmadi menyebutkan pertemuan tatap muka (PTM) terbatas pada PAUD se-kota Singkawang sudah kembali dilakukan. Ia menilai anak-anak pada usia dini sangat rentan mengalami permasalahan gizi buruk jika tidak melakukan sistem pendidikan melalui PTM terbatas yang menerapkan protokol kesehatan.

“Pendidikan dari guru PAUD sangat berarti bagi anak-anak untuk pembentukan karakter mereka. Karena, tuntutan efektifitas waktu pembelajaran di PAUD sebesar 30 persen. Sementara, 70 persen sisanya anak-anak belajar dengan bermain. Tentunya, PAUD se-kota Singkawang juga perlu memperhatikan penerapan protokol kesehatan.” ujar Asmadi.

Melalui layanan PAUD, Bunda PAUD yang mengikuti pelatihan ini bisa mengidentifikasikan dan mendeteksi dini ciri-ciri anak yang alami stunting. “Jadi, kita juga bekerjasama dengan tenaga kesehatan di Puskesmas terdekat.” ujarnya.

Bidang Informasi dan Komunikasi Publik