Singkawang, MC – Pemerintah Kota Singkawang menerima Audiensi Aliansi Mahasiswa Kota Singkawang terkait rencana relokasi PKL, Jumat (14/6/2024) di Ruang Rapat Wali Kota.

Aliansi yang terdiri dari DPC GMNI Singkawang, HMI Cabang Singkawang dan BEM STIT Singkawang disambut hangat oleh Pj. Wali Kota, Sumastro beserta jajaran.

Aliansi Mahasiswa melalui juru bicaranya yang sekaligus Ketua DPC GMNI Singkawang, Johriansyah menyampaikan beberapa pernyataan terkait rencana Relokasi PKL ke Lapangan Tarakan diantaranya terkait tanggal serta tempat relokasi.

Menanggapi pernyataan tersebut, Sumastro menegaskan pemkot Singkawang tidak akan mengundur lagi jadwal pengosongan lokasi PKL pada tanggal 19 Juni 2024, karena telah berkoordinasi dengan Balai Prasarana Permukiman Wilayah Kalimantan Barat terkait Pelaksanaan Kegiatan Penataan Kawasan Pusaka di Kota Singkawang.

Didasari pertimbangan aspek keamanan pengerjaan, Sumastro tidak ingin sampai terjadi kecelakaan kerja karena di lokasi tersebut akan melintas kendaraan proyek dan alat berat.

“Kami tetap pada rencana yang sudah ditetapkan yaitu paling lambat tanggal 19 Juni 2024, lokasi kawasan tersebut sudah harus dikosongkan,” tegasnya.

“Adek-adek mahasiswa pasti tau, kalau pengerjaan proyek tersebut bakal banyak sekali kendaraan dan alat berat yang beroperasi siang dan malam. Coba dibayangkan betapa bahayanya jika para PKL masih ngotot ingin berjualan disana (Taman Burung dan sekitarnya),” lanjut Sumastro.

Untuk itu, merelokasi PKL ke Lapangan Tarakan dipilih lantaran lokasinya berada di jalur perlintasan ramai, sehingga Pemkot Singkawang yakin hal tersebut sangat berpeluang meningkatkan pendapatan PKL selaku tulang punggung perekonomian Singkawang.

“inilah transformasi kita, penataan ini tidak akan menghilangkan pendapatan masyarakat, akan tetapi untuk membangun serta meningkatkan harkat martabat PKL yang jauh dari stigma kekumuhan dan tentunya tetap memiliki nilai pendapatan ekonomi bahkan bisa jadi lebih meningkat pendapatannya dari sebelumnya,” ungkap Pj Wali Kota.

Sumastro juga meminta mahasiswa menyampaikan kepada PKL tentang rencana relokasi tersebut agar tidak ada lagi simpang siur informasi di lapangan.

Ia dengan tegas menyatakan tidak ada unsur mendzolimi masyarakat seperti yang dihembuskan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab demi mencari keuntungan pribadi maupun kelompoknya.

“Saya ingin mempercepat kemajuan Singkawang bukan ingin mendzolimi masyarakat, jangan sampai situasi ini dimanfaatkan pribadi atau golongan tertentu yang ingin cari keuntungan dengan mengadu domba kami (Pemerintah) dan masyarakat,” kata Sumastro. (Gun)

Bid. IKP/Kominfo