Singkawang, MC – Upaya Pemerintah Kota Singkawang dalam menekan angka stunting mulai menunjukkan hasil positif. Hal ini terungkap dalam Pertemuan Evaluasi Intervensi Serentak Pemantauan Pengukuran Balita 2025 yang digelar di Ruang Basement Kantor Wali Kota, Kamis (28/8/2025).

Kepala Dinas Kesehatan dan KB Kota Singkawang, Achmad Hardin, mengungkapkan bahwa stunting tidak hanya berkaitan dengan pertumbuhan fisik, tetapi juga menyangkut kualitas sumber daya manusia di masa depan.

“Percepatan penurunan stunting harus menjadi agenda prioritas,” ujarnya.

Intervensi serentak yang dilaksanakan pada Mei dan Juni 2025 berhasil mendongkrak cakupan (D/S) pemantauan balita tingkat kota dari 42,48 persen pada April menjadi 65,5 persen di Mei, dan 61,16 persen di Juni. Dari capaian tersebut, tiga kelurahan bahkan mencatat hasil maksimal dengan cakupan 100 persen.

Dari sisi prevalensi, angka stunting menunjukkan perbaikan. Pada April tercatat 15,23 persen, kemudian turun menjadi 15,13 persen di Mei, dan kembali menurun ke 14,9 persen di Juni. Sebagai bentuk apresiasi, pemerintah kota memberikan penghargaan sebesar Rp1 juta kepada 14 kelurahan yang berhasil mencapai cakupan di atas 80 persen.

Kegiatan evaluasi ini juga menjadi istimewa dengan penyerahan Surat Keterangan Pemenuhan Cara Distribusi Obat yang Baik (CDOB) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI. Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan dan KB Singkawang tercatat sebagai yang kedelapan dari 514 instalasi farmasi pemerintah di Indonesia yang berhasil meraih sertifikat tersebut.

Menurut Hardin, penerapan CDOB menjadi jaminan mutu obat-obatan yang beredar di masyarakat.

“Mulai dari pengadaan, penyimpanan, penyaluran, hingga pengembalian, semua harus sesuai prinsip CDOB,” ujarnya.

Wakil Wali Kota Singkawang, Muhammadin, menyampaikan rasa bangga atas capaian ganda tersebut. Ia menilai Singkawang bukan hanya berhasil menekan angka stunting, tetapi juga menjadi salah satu daerah pelopor penerapan distribusi obat sesuai standar nasional.

“Semua ini tidak instan. Dengan kekompakan dan kerja sama, hasilnya insya Allah akan baik,” ujarnya.

Meski demikian, Muhammadin menegaskan stunting tetap menjadi isu strategis yang harus mendapat perhatian serius. Evaluasi berkala akan terus dilakukan agar program berjalan lebih efektif.

“Sebagai pemerintah daerah, tentu kita ingin yang terbaik. Harapannya evaluasi ini menjadi kebaikan bagi Kota Singkawang,” katanya.

Pertemuan ditutup dengan penyerahan sertifikat CDOB oleh Kepala Balai Besar POM Pontianak, Fauzi Ferdiansyah, kepada Pemkot Singkawang, serta pemberian penghargaan kepada 14 kelurahan terbaik oleh Wakil Wali Kota.

Bidang IKP/Kominfo Singkawang