Singkawang, MC – Kota Singkawang kembali menambah satu komiditi varietas unggul yang diakui secara nasional, yaitu Alpukat Lilin Sinka. Dalam hal ini, Pemerintah Kota Singkawang melalui Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (PKPP) berkomitmen memberikan dukungan perbanyakan bibit melalui APBD setelah mendapatkan penerbitan sertifikat Alpukat Lilin Sinka.

“Dukungan kita adalah memikirkan bagaimana caranya agar sertifikasi Alpukat Lilin Sinka ini bisa keluar atau diterbitkan supaya benar-benar legal dan diakui asalnya dari Kota Singkawang. Karena sekarang sertifikat resminya sudah ada, maka kami bisa melaksanakan pengadaan bibit melalui APBD,” ujar Dwi Yanti, Kepala Dinas PKPP Kota Singkawang, Kamis (16/2/2023).

“Kita akan galakkan juga kepada masyarakat untuk menanam Alpukat Lilin Sinka. Untuk skala lokal dan nasional, kita juga akan terus promosikan. Kemudian kita antisipasi tingkat konsumsi masyarakat, sehingga ketersedian (supply) dan permintaan (demand) tetap tinggi sesuai dengan hukum ekonomi. Kita bantu promosikan lewat website, media massa dan media sosial Dinas Pertanian,” tambahnya.

Saat ini, Sudarminto, owner Taman BougenVille menjadi pemilik Pohon Induk Tunggal (PIT) Alpukat Lilin Sinka seperti yang tertera di SK Kementan RI Nomor: 410/kpts/PV.240/D/XI/2022. Namun, Dwi Yanti mengutarakan pembudidayaan Alpukat varietas ini umumnya sudah banyak dikembangkan oleh petani-petani di Kota Singkawang.

“Yang jelas di Kota Singkawang, beberapa tahun ini bibit Alpukat Lilin Sinka sudah banyak dikembangkan oleh petani-petani kita. Jadi, bibit itu akses penerimaan (entrance) tidaknya di Taman Bougenville tapi ada juga di kebun-kebun petani lainnya,” terangnya.

Diperkirakan Alpukat Lilin Sinka ini laku dipasaran dengan harga cukup tinggi berkisar Rp50.000 – 100.000 per kilogram. Kabarnya, buah Alpukat Lilin Sinka ini sudah dipasarkan di beberapa tempat, seperti Pontianak, Jakarta, Malaysia.

Buah Alpukat Lilin Sinka ketika masak memiliki karakteristik kulit buah yang berwarna Kuning Kehijauan dan tekstur kulitnya yang mengkilat. Rasa daging buahnya cenderung manis dengan berat mencapai 290 – 695 gram perbuah. Daya simpan buah ini diperkirakan antara 6-8 hari. Perkiraan umur pohon induk tunggal Alpukat Lilin Sinka mencapai 41 tahun.

Sementara itu, Sudarminto, owner Taman BougenVille mengaku tidak menyangka bahwa peminatan Alpukat Lilin Sinka mengalami peningkatan. Ia bersyukur dapat berkontribusi membantu Pemerintah Kota Singkawang untuk memiliki komiditas unggulan lainnya.

“Jujur tidak menyangka akan seperti ini. Awalnya, saya tanam di Singkawang itu belum ada peminatnya, meski sudah ditawarkan harga Rp2.500 per kilogram tidak laku. Herannya, setelah 40 tahun membudidayakan akhirnya banyak peminatnya. Bersyukur saya bisa membantu Pemkot Singkawang untuk punya komiditas unggulan Alpukat Lilin Sinka,” ujarnya.

Perlu diketahui, Kota Singkawang telah melahirkan 3 (tiga) varietas unggul yang diakui secara nasional, yaitu Cempedak King, Kelengkeng Diamond River dan Alpukat Lilin Sinka. Kedepannya, Talas (Keladi) Sinka juga akan didaftarkan menjadi komiditi varietas unggul dari Kota Singkawang.

Bidang Informasi dan Komunikasi Publik